Menopause merupakan istilah dari proses berhentinya siklus menstruasi yang secara alami terjadi pada wanita mulai usia 45-55 tahun. Apabila seorang wanita tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan secara berturut-turut, maka ia dapat dikatakan mengalami menopause.
Meskipun merupakan proses alami, menopause dapat menimbulkan berbagai gejala yang berpengaruh pada kesehatan dan kesejahteraan seorang wanita. Memahami gejala-gejala menopause penting untuk mengidentifikasi perubahan tubuh yang terjadi dan mempersiapkan diri menghadapinya.
Dalam artikel ini, kita akan membahas lima gejala utama yang perlu Anda ketahui tentang menopause dan bagaimana mengelola mereka.
Daftar Isi
Gejala Menopause
Sebelum menopause, seorang wanita biasanya akan mengalami beberapa perubahan atau mengalami fase transisi atau perpindahan. Hal inilah yang kerap menjadi keluhan menopause. Satu wanita dengan lainnya mengalami fase yang berbeda-beda. Berikut beberapa gejala umumnya.
1. Siklus Menstruasi Berubah
Gejala umum yang pertama ialah berubahnya siklus menstruasi. Perubahan siklus menstruasi ini biasanya ditandai dengan durasi atau waktu menstruasi yang lebih lama atau pendek, jeda antar menstruasi yang lebih cepat atau lambat, dan volume perdarahan lebih sedikit atau banyak.
Adanya perubahan siklus menstruasi ini akan berujung pada berhentinya menstruasi. Anda tidak perlu cemas apabila mengalami hal ini, sebab perubahan tersebut merupakan hal yang normal pada wanita.
2. Gairah Seksual Menurun
Menjelang menopause, gairah seksual pada sebagian wanita mengalami penurunan. Walaupun begitu, ada sebagian wanita lainnya yang tetap merasa nyaman dengan aktivitas seksualnya.
Pada keadaan ini, klitoris mengalami penurunan sensitivitas terhadap rangsangan dan vagina menjadi lebih kering karena produksi hormon estrogen dan progesteron yang menurun, sehingga cairan pelumas berkurang dan menimbulkan rasa nyeri saat berhubungan badan.
3. Mengalami Insomnia atau Gangguan Tidur
Tidak hanya menyebabkan vagina menjadi lebih kering, penurunan kadar estrogen dan progesteron juga menyebabkan rasa panas yang menyebar ke area wajah, leher, bahkan seluruh tubuh, sehingga membuat tubuh menjadi mudah mengeluarkan keringat dan kemerahan.
Hal tersebut yang memacu wanita mengalami susah tidur atau insomnia karena sering terbangun karena berkeringat, dan pada akhirnya akan kesulitan untuk tidur kembali.
4. Sulit Menahan Buang Air Kecil
Gejala selanjutnya yaitu munculnya masalah pada saluran kemih berupa inkontinensia urine atau sulit menahan buang air kecil. Seorang wanita akan sering buang air kecil dan seperti merasa ketika buang air kecil.
Keluhan ini disebabkan jaringan pada vagina dan saluran kemihnya mulai menipis dan elastisitasnya perlahan hilang. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya inkontinensia urine. Selain itu, kadar estrogen yang menurun berpotensi menyebabkan wanita mengalami infeksi saluran kemih.
5. Bentuk Tubuh Mengalami Perubahan
Menjelang menopause, seorang wanita akan mengalami ketidakseimbangan hormon yang menimbulkan berbagai macam gejala yang mempengaruhi bentuk tubuh, seperti tubuh menjadi lebih gemuk karena berkurangnya massa otot, kulit menjadi lebih tipis dan terlihat kering, rambut mudah rontok, dan lain sebagainya.
6. Mengalami Masalah Psikologis
Tidak hanya menyebabkan perubahan bentuk tubuh, perubahan hormon ketika menuju menopause juga dapat menyebabkan masalah berupa perubahan emosi dan kondisi psikologis.
Hal inilah yang menyebabkan seorang wanita menjadi gampang tersinggung, sedih, cepat lelah, mood swing, cemas, dan lain sebagainya.
Penyebab Terjadinya Menopause
Menopause merupakan salah satu efek penuaan yang dialami tubuh dan termasuk kategori hal yang normal. Usia yang mulai bertambah inilah yang menyebabkan indung telur semakin sedikit dalam memproduksi hormon kewanitaan dan tidak melepaskan sel telurnya lagi yang menyebabkan siklus menstruasi menjadi berhenti.
Namun, pada kasus-kasus yang lain, terdapat fenomena bernama menopause dini. Menopause dini merupakan menopause yang terjadi sebelum seorang wanita memasuki usia 40 tahun yang terjadi karena beberapa sebab berikut ini.
A. Primary Ovarian Insufficiency (POI)
Primary Ovarian Insufficiency merupakan suatu kondisi pada ovarium yang berhenti bekerja sebelum menginjak usia 40 tahun, sehingga kehilangan fungsinya. Kelainan ini merupakan kejadian yang langka terjadi dan hanya dialami oleh 1% populasi wanita yang ada di dunia.
B. Histerektomi
Histerektomi merupakan operasi pengangkatan rahim. Operasi ini menyebabkan indung telur ikut terangkat, sehingga menyebabkan seorang wanita tidak dapat mengalami menstruasi kembali.
C. Menjalani Pengobatan Kanker
Seorang wanita yang tengah menjalani pengobatan kanker berpotensi mengalami menopause dini. Hal ini dikarenakan kemoterapi atau radioterapi untuk mengobati kanker rahim dapat menyebabkan kerusakan pada indung telur.
Risiko Menopause
Walaupun menopause merupakan suatu kondisi normal yang dialami oleh setiap wanita, tetapi masa setelahnya menjadi masa yang sulit bagi sebagian wanita. Sebab, penurunan hormon estrogen dapat menyebabkan beberapa risiko penyakit seperti berikut ini.
1. Nyeri Sendi
Hormon estrogen merupakan hormon yang mempunyai efek antiinflamasi (anti radang). Apabila hormon estrogen berkurang, maka risiko terjadi inflamasi (radang) menjadi lebih besar.
2. Diabetes
Hormon estrogen yang rendah menyebabkan resistensi (melemahnya) hormon insulin, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes.
3. Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
Hormon estrogen memiliki peran penting dalam melindungi sistem jantung. Apabila kadar estrogen menurun, maka kemampuan tubuh dalam melindungi sistem jantung dan pembuluh darah juga akan menurun.
4. Kanker Payudara
Semakin seorang wanita bertambah usia, sel-sel yang memiliki peran dalam menjaga jaringan payudara sehat berhenti merespons lingkungan sekitarnya, termasuk dalam merespons untuk menekan pertumbuhan tumor atau kanker yang berada di dekat sel-sel tersebut.
Cara Mengatasi Risiko Menopause
Perlu Anda ketahui bahwa hingga saat ini tidak ada yang dapat mencegah dan belum ada obat untuk keluhan menopause. Namun, masih ada acara lain untuk dapat mengatasi risikonya sebagaimana penjabaran berikut ini.
A. Olahraga Teratur
Anda dapat melakukan olahraga seperti berjalan kaki sejauh 3 sampai 5 km atau selama 30 sampai 45 menit sebanyak 3 kali dalam satu minggu, kemudian dapat mengikuti senam osteoporosis dan berenang.
B. Mengatur Pola Makan Sehat dan Bergizi
Nutrisi yang dapat dipenuhi berupa kalsium, protein, dan serat rendah lemak. Kemudian menghindari minuman yang berkafein seperti kopi, menghindari minuman alkohol, bersoda, merokok, dan makan makanan yang mengandung kadar gula tinggi.
C. Melakukan Pengecekan Kesehatan secara Berkala
Tidak hanya wanita yang mengalami menopause saja, tetapi seluruh orang yang sudah memasuki usia tua sebaiknya melakukan pengecekan kesehatan secara berkala, entah itu secara fisik maupun laboratorik.
D. Terapi Sulih Hormon
Terapi sulih hormon merupakan terapi hormon estrogen untuk mengurangi gejala menopause. Sulih hormon menjadi pertimbangan untuk meredakan gejala yang mengganggu dan membantu meningkatkan kualitas hidup.
E. Menghindari Faktor Pemicu Stres
Anda dapat mengelola pikiran dengan menghindari faktor pemicu stres dan membangun energi positif dengan cara bergembira, bahagia, sabar, dan lain sebagainya.
Sudahkah Anda Memahami Menopause?
Menopause merupakan salah satu fenomena yang pasti terjadi pada seluruh wanita di dunia, termasuk para lansia. Kebanyakan lansia mengalami kesulitan ketika menghadapi fenomena ini. Oleh sebab itu tidak ada salahnya untuk menggunakan jasa perawat lansia.
Insan Medika menyediakan jasa perawat profesional dan memiliki background pendidikan kesehatan. Perawat lansia Insan Medika mampu merawat lansia dengan sabar, handal, dan sepenuh hati.
Berdiskusi dengan salah satu tim profesional Insan Medika dengan cara menghubungi kontak Insan Medika dan dapatkan informasi penting lainnya.
FAQ
Apa itu menopause?
Merupakan fenomena berhentinya siklus menstruasi yang secara alami terjadi pada wanita yang mulai berusia 45-55 tahun.
Bagaimana yang terjadi pada wanita dengan gejala menopause?
Siklus menstruasi berubah, mengalami hot flush atau rasa gerah saat malam hari, gairah seksual yang menurun, mengalami insomnia atau gangguan tidur, sulit menahan BAK, bentuk tubuh mengalami perubahan, dan mengalami masalah psikologis.
Apakah wanita yang sudah menopause bisa hamil?
Seorang wanita yang sudah mengalami menopause tidak akan mungkin lagi untuk hamil secara alami.
Apa penyebab dan hal yang harus dilakukan jika mengalami menopause dini?
Beberapa penyebabnya, Primary Ovarian Insufficiency (POI), histerektomi, dan tengah menjalani pengobatan kanker. Lalu untuk cara mengatasinya adalah dengan melakukan terapi hormon estrogen.