Merawat orang demensia memang bukanlah hal yang mudah. Mereka sering kali sulit mengingat dan tidak lancar berkomunikasi dengan orang lain. Demensia bahkan bisa menyebabkan perubahan suasana hati seseorang dan bisa mengubah kepribadian serta perilaku seseorang. Rasa lelah dan putus asa mungkin pernah dirasakan oleh seseorang yang merawat orang demensia dan itu mungkin termasuk Anda.
Salah satu hal yang mungkin kerap membuat Anda merasa capek adalah sulitnya berkomunikasi dengan seseorang yang memiliki demensia. Anda harus tahu bahwa tidak hanya Anda yang merasa tertekan, tapi juga mereka yang mengalami demensia merasa bahwa tidak ada satu orang pun yang bisa mengerti mereka.
Bagaimana cara berkomunikasi bagi Anda yang sekarang sedang merawat orang demensia? Simak lima tips berikut ini.
Daftar Isi
1. Jaga Suasana Hati Anda Sendiri
Jika Anda ingin berkomunikasi dengan seseorang yang mengalami demensia, pastikan suasana hati Anda sedang bagus dan positif, berbicaralah dengan cara menyenangkan namun penuh rasa hormat.
Gunakan ekspresi wajah, nada suara, dan sentuhan fisik untuk membantu menyampaikan apa yang ingin Anda bicarakan dan tunjukkan perasaan sayang Anda kepadanya.
Ingat, Anda tidak bisa mengendalikan suasana hati orang lain. Akan tetapi, Anda bisa mengenalikan suasana hati Anda sendiri agar senantiasa positif.
2. Pusatkan Perhatiannya pada Anda
Jika Anda ingin berkomunikasi dengan seorang yang mengalami demensia, batasi gangguan dan kebisingan yang ada di sekitar Anda berdua, seperti, matikan radio atau TV, tutup tirai jendela atau tutup pintu, Anda juga bisa pindah ke ruangan yang lebih sepi.
Sebelum berbicara, pastikan Anda memerhatikannya, panggillah namanya, “perkenalkan” diri Anda dengan nama dan sebutkan apa hubungan Anda dengannya. Gunakan isyarat dan sentuhan nonverbal untuk membantu membuatnya tetap fokus. Jika dia duduk, Anda harus menyamakan tinggi dengan membungkuk atau berjongkok dan pertahankan kontak mata.
3. Berbicaralah dengan Jelas
Saat Anda merawat orang demensia, gunakan kata-kata dan kalimat sederhana. Bicaralah secara perlahan, jelas, dan dengan nada meyakinkan. Jangan meninggikan suara Anda lebih tinggi atau lebih keras, Anda harus menadakan suara Anda lebih rendah.
Jika orangtua Anda masih belum paham atau belum mengerti ketika pertama kali Anda berbicara, gunakan kata-kata yang sama untuk mengulang “pesan” atau pertanyaan Anda.
4. Ajukan Pertanyaan Sederhana yang Mudah Dijawab
Ajukan satu pertanyaan pada satu waktu, kalau bisa dengan pertanyaan yang jawabannya hanya iya atau tidak. Misalnya, “Ibu sudah lapar atau belum?” bukannya, “Ibu mau makan kapan?”.
Jangan mengajukan pertanyaan yang sulit untuk mereka jawab atau langsung memberikan banyak pertanyaan yang membuatnya kebingungan.
5. Dengarkan dengan Telinga, Mata, dan Hati Anda
Bersabarlah menunggu jawaban dari mereka yang mengalami demensia. Mereka mungin sedang “berjuang” untuk memberikan jawaban. Jika Anda melihat ia ingin memberikan sebuah jawaban, bantulah untuk menjawabnya dengan menyarankan sebuah kata-kata. Namun, hati-hati supaya tidak mendesaknya menjawab saat itu juga.
Perhatikan isyarat seperti ekspresi wajah dan bahasa tubuh orang terkasih Anda, dan tanggapi dengan tepat. Berusahalah untuk selalu memahaminya dengan makna dan perasaan saat mereka mengucapkan sebuah kata-kata.
Penderita Demensia butuh pendampingan dari perawat Homecare, pilihlah Insan Medika yang merupakan provider homecare dan caregiver terbaik dan terpercaya. Segera temukan perawat professional dengan mengunjungi website kami.