Penyakit bisa datang kapan saja, tidak mengenal usia dan rentang waktu. Salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami masyarakat adalah penyakit osteoporosis. Biasanya, penyakit ini rentan menyerang wanita yang sudah memasuki masa menopause.
Dalam keadaan tersebut, para penderita akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen, yang memiliki peran penting dalam menjaga kepadatan tulang. Anda bisa menemukan informasi yang lebih lengkap pada penjelasan berikut.
Daftar Isi
Apa Itu Penyakit Osteoporosis?
Secara umum, penyakit osteoporosis merupakan kondisi saat kepadatan tulang mulai menurun hingga menyebabkan keropos dan mudah patah. Pada dasarnya, tulang pada tubuh manusia itu merupakan jaringan hidup yang akan terus-menerus pecah dan terganti.
Perlu Anda ketahui, bahwa penyakit ini terjadi ketika tulang yang seharusnya terbentuk baru, malah tidak mengikuti hilangnya tulang lama. Kebanyakan, osteoporosis berada di bagian panggul, pergelangan tangan, hingga di tulang belakang.
Jika sudah terjadi, Anda tidak hanya mengandalkan obat-obatan saja, agar bisa pulih. Melainkan juga jasa perawat home care yang bisa terus memantau kondisi Anda setiap saat.
Jenis-Jenis Penyakit Osteoporosis
Penyakit osteoporosis terbagi menjadi dua jenis, yakni:
1. Primer
Osteoporosis primer adalah kondisi di mana kepadatan tulang pada wanita yang memasuki masa menopause dan lansia mengalami penurunan. Ini dikarenakan hormon estrogen menurun hingga memicu terjadinya pengeroposan.
2. Sekunder
Jenis yang kedua adalah sekunder. Penyebab penyakit ini adalah akibat dari tindakan operasi atau pemberian obat tertentu.
Gejala Penyakit Osteoporosis
Sebelumnya, gejala osteoporosis biasanya akan muncul ketika seseorang memasuki usia 35 tahun. Ada beberapa pertanda yang bisa Anda ketahui jika penyakit ini datang, yakni.
- Mudahnya mengalami patah tulang, sekalipun hanya karena kecelakaan kecil, seperti terjatuh, terpeleset, hingga batuk atau bersin.
- Penurunan tinggi badan secara bertahap.
- Nyeri pada beberapa titik, seperti leher dan tulang punggung bagian bawah.
- Postur tubuh membungkuk.
Jika gejala penyakit osteoporosis tidak segera mendapat penanganan, maka akan berakibat fatal untuk tubuh manusia.
Faktor Risiko Osteoporosis
Seperti yang sudah Anda ketahui, bahwa penyakit satu ini tidak bisa disepelekan begitu saja. Pasalnya, ada faktor risiko yang perlu kita pahami. Berikut penjelasannya.
A. Bisa Dimodifikasi
Beberapa faktor risiko yang bisa dimodifikasi adalah kurang olahraga, kebiasaan merokok, rendahnya hormon estrogen pada perempuan, kekurangan kalsium, pemakaian obat-obatan, kebiasaan mengonsumsi alkohol, rendahnya hormon testosterone pada pria, kurang vitamin D, dan Anoreksia Nervosa.
B. Tidak Bisa Dimodifikasi
Sementara itu, untuk faktor risiko yang tidak bisa dimodifikasi adalah pernah mengalami patah tulang, perempuan dengan perawakan tubuh yang kurus dan kecil, berusia di atas 40 tahun, memiliki keluarga dengan riwayat penyakit sama, dan berjenis kelamin wanita.
Cara Pencegahan Osteoporosis
Meskipun termasuk penyakit yang serius, pencegahan osteoporosis masih bisa dilakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Olahraga Secara Rutin
Cara mencegah penyakit osteoporosis yang pertama adalah olahraga secara rutin. Dengan olahraga, Anda bisa mendapatkan posisi tubuh yang ideal dan sehat. Olahraga juga bisa memperkuat kekuatan otot dan tulang, sekalipun usia sudah renta.
2. Menerapkan Gaya Hidup yang Sehat
Gaya hidup sehat menjadi sesuatu yang wajib kita penuhi. Sebagai manusia, Anda harus memikirkan kesehatan diri sendiri, agar tidak mendapatkan osteoporosis.
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan untuk menjaga gaya hidup sehat. Mulai dari kebiasaan olahraga, asupan makanan, hingga menjaga stress. Jangan terlalu mengabaikan kesehatan, sekalipun masih muda. Pasalnya, menjaga kesehatan termasuk investasi terbaik untuk diri Anda sendiri.
Nutrisi dalam tubuh harus tetap terjaga. Tanpa adanya asupan ini, Anda tidak akan mendapatkan tubuh yang bugar dan sehat. Namun, agar tulang tetap terjaga, Anda perlu mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium dan vitamin D. Misalnya susu sapi, susu kedelai, dan suplemen kalsium.
4. Melakukan Pemeriksaan Tulang Secara Berkala
Cara terakhir mencegah penyakit osteoporosis adalah melakukan pemeriksaan tulang secara rutin dan berkala. Anda bisa pergi ke rumah sakit atau mendatangkan perawat profesional yang bisa memberikan pemeriksaan.
Sekalipun bukan rumah sakit, namun jasa ini juga sudah terbukti kualitasnya. Selain lebih fleksibel waktu, Anda tidak perlu keluar rumah untuk mengetahui riwayat kesehatan.
Komplikasi Osteoporosis
Selain memberikan efek yang rentan terhadap patah tulang, kondisi ini juga bisa menyebabkan komplikasi lain, seperti:
A. Depresi
Mengalami kondisi osteoporosis bisa membuat mental penderita terguncang. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik bisa menyebabkan hilangnya kemandirian hingga membuat pikiran terasa berat, karena stress. Mungkin, penderita juga akan merasa kondisi tersebut terlalu menyakitkan.
Belum lagi adanya bayang-bayang patah tulang juga bisa membuat penderita menjadi depresi.
B. Nyeri
Komplikasi penyakit osteoporosis yang kedua adalah mengakibatkan rasa nyeri. Pasalnya, patah tulang yang terjadi karena pengeroposan tulang bisa terasa menyakitkan.
Ada beberapa dampak lain yang pasti terjadi. Seperti, postur membungkuk, sakit punggung dan leher terus menerus, hingga kehilangan tinggi badan.
C. Mobilitas Terbatas
Sudah pasti penyakit ini akan membuat penderita mengalami keterbatasan aktivitas. Dengan begitu, mereka juga berkemungkinan mendapat berat badan berlebih. Tidak hanya itu, tekanan tulang, khususnya lutut dan pinggul juga pasti terjadi.
Cara Perawatan Osteoporosis
Hingga saat ini, tidak ada obat yang bisa menyembuhkan osteoporosis. Akan tetapi, dari pihak kesehatan sendiri menyarankan agar penderita bisa melakukan perawatan untuk mencegah patah tulang. Berikut adalah beberapa caranya:
1. Memasang Pegangan di Dinding
Pemasangan alat ini di dinding akan membuat penderita bisa lebih leluasa saat berjalan dan menghindari terjatuh. Setidaknya, mereka tidak akan khawatir mendapatkan cedera.
2. Menghindari Pemakaian Alas Kaki licin
Alas kaki licin akan membuat penderita beresiko jatuh saat berjalan. Agar tidak kejadian, maka tidak perlu memakai alas kaki yang seperti ini. Gunakan yang tidak licin dan kasar.
3. Rutin Berolahraga
Cara yang terakhir adalah rutin berolahraga. Olahraga akan membantu Anda bisa mendapatkan tulang yang kokoh dan bentuk tubuh ideal. Meski cukup berat, namun ini akan membantu merawat penyakit osteoporosis.
Cegah Penyakit Osteoporosis Sejak Dini!
Mulai sekarang, jangan biarkan osteoporosis menggerogoti tubuh Anda. Gunakan jasa perawat semi medis atau jasa perawat orang sakit dari Insan Medika. Insan Medika adalah lembaga penyalur perawat home care yang melayani perawatan pasien di rumah selama 24 jam.
Layanan ini bisa Anda panggil ke rumah untuk menangani segala keluhan atau memberikan solusi kesehatan terbaik bagi keluarga Anda. Perawat Insan Medika juga telah diakui oleh internasional dan nasional, ada garansi tukar staf perawat, serta fast respon untuk mengatasi keluhan Anda.
Jika Anda tertarik menggunakan jasa Insan Medika, bisa menghubungi kontak Insan Medika untuk berdiskusi dengan salah satu tim Insan Medika dan berdiskusi dengan salah satu tim profesional Insan Medika.
FAQ
Apa yang harus kita lakukan agar terhindar dari penyakit osteoporosis?
Rutin berolahraga, mencukupi kebutuhan nutrisi kalsium, mengkonsumsi vitamin D, menghindari kebiasaan buruk, hingga melakukan skrining secara berkala.
Apakah penyakit osteoporosis bisa sembuh total?
Tidak, penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Hanya bisa dirawat dan dicegah. Gejalanya biasanya muncul diam-diam dan gaya hidup kurang sehat yang menjadi penyebabnya.
Apa akibat osteoporosis?
Membatasi pergerakan penderita. Bahkan, kalau sudah patah, penderita akan membutuhkan bantuan orang lain.
Apa yang dirasakan oleh penderita osteoporosis?
Nyeri punggung, karena terdapat kerusakan pada ruas bagian tulang belakang yang mengalami keroposan.