Dislokasi merupakan istilah medis yang merujuk pada suatu kondisi di mana tulang di sendi tidak berada pada posisi normal atau yang sebenarnya. Kondisi ini bisa terjadi di berbagai sendi tubuh. Misalnya, seperti lutut, pergelangan tangan, bahu, pinggul, hingga siku.
Dislokasi pergelangan tangan menjadi salah satu kasus yang lumayan sering terjadi di dunia medis. Lantas, sebenarnya apa penyebab dan gejala yang ditimbulkan dari kondisi pergeseran tulang di area sendi ini?
Daftar Isi
- 1 Apa Itu Dislokasi Tulang?
- 2 Penyebab Terjadinya Dislokasi
- 3 Faktor Risiko Dislokasi Tulang
- 4 Gejala yang Muncul saat Mengalami Dislokasi Tulang
- 5 Diagnosis Dislokasi Tulang
- 6 Komplikasi yang Bisa Timbul
- 7 Pencegahan Terhadap Risiko terjadinya Dislokasi
- 8 Penanganan Dislokasi Tulang yang Tepat
- 9 Sudah Lebih Tahu tentang Dislokasi Tulang pada Sendi?
- 10 FAQ
Apa Itu Dislokasi Tulang?
Secara umum, dislokasi merupakan kondisi saat posisi tulang bergeser, sehingga tidak lagi berada pada sendinya. Kondisi ini bisa terjadi di bagian sendi manapun, tetapi yang paling sering terjadi adalah di bagian jari dan bahu.
Contohnya, seperti pergeseran tulang bahu, yang menandakan posisi tulang lengan atas keluar dari posisi normalnya di sendi bahu.
Bagi Anda yang belum tahu, sendi adalah pertemuan antara dua tulang atau lebih, di mana bagian ini terbentuk dari jaringan ikat dan tulang rawan. Sederhananya, fungsi sendi adalah untuk menghubungkan antar tulang-tulang yang bergerak.
Jika terjadi pergeseran tulang pada sendi, maka otot, tendon, dan saraf di sekitarnya juga akan terdampak, hingga mengalami cedera. Apabila tidak segera mendapat pertolongan pertama pada dislokasi, maka bisa menyebabkan kerusakan pada saraf, ligamen, serta pembuluh darah.
Penyebab Terjadinya Dislokasi
Pergeseran pada tulang bisa terjadi karena sendi mengalami benturan ataupun tekanan yang keras. Selain itu, bisa juga karena Anda melakukan gerakan ekstrem secara tiba-tiba. Adapun beberapa penyebab terjadinya dislokasi yang penting untuk Anda cermati adalah sebagai berikut.
- Mengalami kecelakaan ketika berkendara.
- Terjatuh dengan posisi bagian tertentu yang tidak tepat, seperti terjatuh dengan posisi lengan menjadi tumpuan.
- Mengalami cedera akibat olahraga berat.
- Mengalami pukulan yang keras di area sendi tertentu.
Ketika terjadi pergeseran tulang, maka ligamen dapat mengalami robekan. Bahkan, pada kondisi yang lebih parah, sebagian dari sendi bisa terlepas atau keluar dari tempat seharusnya. Jika sudah begini, nantinya pasien perlu melakukan fisioterapi untuk patah tulang sebagai salah satu metode pengobatanya.
Faktor Risiko Dislokasi Tulang
Sebenarnya kondisi pergeseran tulang tidak hanya dapat terjadi karena penyebab di atas. Pasalnya, ada beberapa faktor risiko lainnya yang tidak boleh Anda sepelekan, antara lain.
- Usia anak-anak dan lansia dengan kondisi tulang yang lebih rawan.
- Orang yang aktif berolahraga dengan intensitas tinggi serta melibatkan kontak fisik yang berat.
- Mempunyai kondisi otot yang lemah dan diperparah dengan keseimbangan yang buruk, karena kondisi tertentu.
- Orang yang menderita kelainan genetik tertentu, sehingga menyebabkan gangguan pada sendi, seperti sindrom Ehlers-Danlos.
Gejala yang Muncul saat Mengalami Dislokasi Tulang
Seseorang yang mengalami dislokasi, sebenarnya bisa dikenali dengan gejala yang timbul. Namun, gejala ini bisa berbeda-beda, tergantung dari tingkat keparahan dan juga lokasi terjadinya pergeseran tulang. Akan tetapi, secara umum, berikut ini adalah berbagai gejala yang muncul.
- Munculnya rasa nyeri di bagian sendi yang mengalami pergeseran.
- Nyeri ketika melakukan gerakan tertentu.
- Pergerakan sendi yang terdampak menjadi terbatas atau bahkan tidak bisa sama sekali.
- Terjadi perubahan bentuk pada sendi yang tidak normal.
- Warna kulit di area sendi terdampak berubah menjadi kemerahan atau kehitaman.
- Area sendi mengalami memar dan bengkak.
- Mengalami kesemutan atau mati rasa di bagian sendi yang terdampak.
Diagnosis Dislokasi Tulang
Umumnya, dokter akan melakukan anamnesis terlebih dahulu, terkait gejala yang muncul, sebelum membuat diagnosis. Baru setelahnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik di bagian sendi yang terduga mengalami pergeseran.
Adapun beberapa pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mendiagnosis kondisi ini adalah sebagai berikut.
- Foto rontgen yang bertujuan untuk memeriksa ada atau tidaknya pergeseran tulang, patah tulang, atau kerusakan lain pada sendi.
- CT scan, apabila pasien merasa nyeri di bagian yang tidak bisa diambil gambar rontgen.
- MRI scan yang bertujuan untuk melihat apakah terjadi kerusakan pada struktur jaringan lunak di area sendi yang mengalami pergeseran.
Komplikasi yang Bisa Timbul
Walaupun kondisi ini jarang menimbulkan komplikasi, tetapi tetap bisa berisiko, jika tidak segera mendapatkan perawatan. Risiko komplikasi yang muncul terbagi menjadi dua kategori, yakni.
1. Komplikasi Akut
- Terjadi kerusakan jaringan lunak yang menyebabkan pendarahan.
- Mengalami patah tulang atau fraktur, sehingga harus menjalani metode untuk mengobati patah tulang tersebut.
- Munculnya infeksi pada sendi dan tulang yang mengalami pergeseran.
- Terjadi kerusakan pada pembuluh daerah serta saraf di area sendi yang terdampak.
2. Komplikasi Kronis
- Mengalami radang sendi yang sering kambuh dalam waktu tertentu.
- Kondisi sendi menjadi tidak stabil dan mudah mengalami cedera kembali.
- Ruang gerak menjadi terbatas hingga kematian jaringan.
Pencegahan Terhadap Risiko terjadinya Dislokasi
Adapun berbagai upaya yang bisa Anda lakukan untuk mencegah terjadinya dislokasi pada sendi adalah sebagai berikut.
- Senantiasa berhati-hati dan waspada ketika melakukan aktivitas fisik.
- Menggunakan alat pelindung diri ketika melakukan pekerjaan yang berisiko.
- Menghindari jalan atau berdiri di tempat yang tidak stabil.
- Selalu memastikan jika lantai rumah, terutama kamar mandi, tidak licin.
- Berolahraga secara rutin untuk menjaga keseimbangan dan kekuatan otot.
Penanganan Dislokasi Tulang yang Tepat
Salah satu pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan pada kondisi pergeseran tulang adalah dengan menggunakan metode RICE, yakni.
- Rest, yakni menghentikan aktivitas apapun pasca terjadinya cedera.
- Ice, yakni mengompres area yang cedera dengan air dingin selama kurang lebih 15-20 menit.
- Compression, yakni memberi tekanan pada area cedera dengan perban elastis. Tujuannya adalah untuk mencegah atau bahkan mengurangi pembengkakan.
- Elevation, yakni memposisikan bagian tubuh yang cedera menjadi lebih tinggi daripada kepala.
Sementara apabila nyeri di area sendi tidak kunjung membaik, segera datang ke rumah sakit atau klinik terdekat untuk mendapat pertolongan medis. Beberapa tindakan medis yang umum dilakukan pada pasien dislokasi, antara lain.
- Metode manipulasi yang dilakukan untuk mengembalikan sendi ke tempat semula, dengan pemberian obat bius terlebih dahulu. Tujuannya supaya otot lebih rileks dan tidak merasa nyeri ketika prosedur dilakukan.
- Metode imobilisasi atau bebat pada sendi yang terdislokasi.
- Memberikan obat-obatan pereda nyeri, seperti ibuprofen, naproxen, dan aspirin.
- Tindakan operasi, apabila pergeseran tulang sudah mempengaruhi pembuluh darah dan saraf.
- Rehabilitas pasca perawatan untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan kekuatan sendi.
Sudah Lebih Tahu tentang Dislokasi Tulang pada Sendi?
Kini bisa Anda pahami, bahwa dislokasi tulang merupakan kondisi pergeseran tulang di area sendi, sehingga tidak berada pada posisi normal atau posisi yang seharusnya. Meski kondisi ini tidak berbahaya, tetapi orang yang mengalaminya harus segera mendapatkan penanganan pertama.
Pasalnya, jika dibiarkan begitu saja, maka dapat mengakibatkan komplikasi akut hingga kronis. Tergantung daripada kondisi tulang dan sendi yang terdampak. Termasuk juga dislokasi yang diakibatkan oleh trauma setelah kecelakaan.
Nah, bila Anda atau anggota keluarga ada yang mengalami penyakit ini dan ingin mendapatkan perawatan yang tepat, maka bisa menggunakan jasa perawat orang sakit dari Insan Medika.
Semua perawat yang ada di Insan Medika merupakan lulusan pendidikan diploma dan sarjana keperawatan Non STR yang sudah berpengalaman dan mendapat training serta uji sertifikasi khusus. Jadi, Anda tidak perlu khawatir lagi jika menggunakan layanan jasa perawat dari Insan Medika.
FAQ
Jelaskan apa yang dimaksud dengan dislokasi!
Dislokasi adalah kondisi pada tulang yang bergeser atau terlepasnya tulang dari sendi maupun posisi yang seharusnya.
Dislokasi apakah sama dengan patah tulang?
Pergeseran tulang tidak sama dengan patah tulang. Dislokasi merupakan kondisi saat tulang bergeser atau keluar dari persendian. Jadi, tidak terjadi patahan pada tulang.
Apakah dislokasi sendi harus dioperasi?
Jika kondisinya parah hingga mengakibatkan kerusakan saraf atau pembuluh darah, maka pasien membutuhkan operasi untuk mengembalikan tulang ke posisi normal.
Berapa lama waktu penyembuhan dislokasi?
Umumnya, waktu perawatan yang dibutuhkan pada kondisi ini antara 2-3 bulan. Namun, hal ini tergantung dari kondisi seberapa parah pergeseran tulang dan sendi tersebut.