Home ยป Kenali Katarak, Penyakit yang Kerap Menyerang Orang Tua

Kenali Katarak, Penyakit yang Kerap Menyerang Orang Tua

katarak

Menjaga kesehatan mata adalah hal yang penting dilakukan oleh semua orang. Hal ini karena mata merupakan indra penglihatan yang punya fungsi krusial bagi manusia. Jika tidak dirawat dengan baik, maka mata dapat berisiko mengalami gangguan. Salah satunya adalah katarak.

Penyakit pada mata tersebut umumnya memang terjadi pada orang tua. Namun, bukan  tidak mungkin bisa terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Oleh karena itu, sangat perlu bagi Anda untuk mengetahui lebih banyak tentang penyakit ini. Terutama ketika sudah mulai muncul tanda-tanda abnormal, seperti penglihatan tiba-tiba kabur

Nah, bagi Anda yang ingin tahu lebih banyak tentang penyakit mata yang banyak menyerang orang tua tersebut, simak informasi lengkapnya dalam artikel ini!

Apa Itu Penyakit Katarak?

Katarak merupakan penyakit yang terjadi saat lensa mata menjadi keruh dan berawan. Umumnya, kondisi ini berkembang secara perlahan dan tidak mengganggu penglihatan. Akan tetapi, apabila tidak segera mendapatkan penanganan dan pengobatan dokter spesialis, maka lama-kelamaan akan mengganggu penglihatan.

Bahkan, kondisi yang paling parah adalah membuat penderita merasa seperti melihat jendela berkabut. Kondisi ini tentu membuat penderita jadi sulit membaca, menyetir, dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari lainnya.

Faktanya, penyakit ini menjadi salah satu penyebab kebutaan utama di dunia, yang bisa diobati. Meski begitu, penting bagi Anda untuk melakukan berbagai upaya demi cegah katarak, terutama jika sudah mulai memasuki usia yang rentan mengalaminya.

Penyebab Penyakit Katarak pada Mata

Salah satu penyebab katarak yang paling umum adalah karena proses penuaan atau adanya trauma, sehingga terjadi perubahan pada jaringan mata. Seperti yang diketahui, bahwa sebagian lensa mata terdiri dari air dan protein.

Semakin bertambahnya usia, maka lensa akan semakin tebal dan tidak fleksibel. Kondisi ini dapat mengakibatkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina. Pada akhirnya, pandangan mata akan menjadi kabur dan tidak tajam lagi.

Salah satu perubahan yang bisa dikenali adalah lensa menjadi berwarna kuning kecoklatan dan akan semakin memburuk, seiring dengan bertambahnya waktu. 

Selain itu, orang dengan kelainan genetik bawaan juga bisa berakibat pada masalah kesehatan lain, di mana kondisi ini dapat meningkatkan risiko katarak. Apabila Anda pernah melakukan operasi mata atau memiliki riwayat penyakit diabetes, maka juga berisiko terkena penyakit ini.

Faktor Risiko Penyakit Katarak

Selain penyebab di atas, terdapat sejumlah faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengidap penyakit mata ini, antara lain.

  1. Mengalami penuaan yang membuat lensa menjadi semakin keruh.
  2. Adanya riwayat trauma pada lensa, seperti terbentur bola, terkena kembang api, atau masuknya serpihan material tajam ke mata, yang membuat penyakit ini timbul lebih cepat.
  3. Terjadi infeksi saat kehamilan, terutama rubella, yang menjadi penyebab utama terjadinya katarak kongenital pada bayi baru lahir.
  4. Mengonsumsi jenis obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama. Contohnya seperti amiodaron dan kortikosteroid, yang dapat memicu munculnya penyakit ini.
  5. Mengidap penyakit tertentu, seperti hipertensi, diabetes melitus, dermatitis atopik, dan hipokalemia.
  6. Memiliki kebiasaan merokok serta mengonsumsi alkohol.
  7. Mata terkena paparan sinar matahari dalam waktu lama atau terkena paparan toksin.
  8. Memiliki riwayat keluarga yang mengidap penyakit ini atau adanya riwayat melakukan operasi mata.

Gejala Penyakit Katarak

Demi mencegah kemunculan penyakit ini ataupun untuk menghindari kondisi yang lebih parah, kenali berbagai gejala penyakit katarak berikut ini.

  • Pandangan yang terlihat kabur, seperti berkabut.
  • Mata melihat lingkaran di sekeliling cahaya.
  • Mengalami pandangan ganda serta penurunan penglihatan di malam hari.
  • Mengalami rasa silau ketika melihat lampu mobil, lampu, ataupun matahari.
  • Terlalu sering mengganti ukuran kacamata dalam waktu berdekatan.

Pengobatan dan Metode Operasi untuk Katarak

Apabila gejala yang timbul tidak terlalu mengganggu, biasanya dokter hanya menyarankan untuk menggunakan kacamata, agar penglihatan bisa lebih baik. Namun, jika penglihatan semakin memburuk hingga sulit melakukan aktivitas harian, maka prosedur operasi menjadi pengobatan yang dapat dilakukan.

Dengan melakukan operasi, maka dapat mengatasi masalah penglihatan yang sudah mengganggu tersebut. Adapun operasi katarak terbagi ke dalam dua jenis, dengan penjelasan sebagai berikut.

  1. Small incision cataract surgery atau phacoemulsification, yakni metode operasi yang dilakukan dengan insisi kecil pada bagian tepi kornea. Setelah itu, dokter spesialis mata akan melakukan penyinaran gelombang ultrasound yang bertujuan untuk menghancurkan lensa. Baru kemudian lensa diambil dengan menggunakan alat penghisap.
  2. Extracapsular surgery, yakni metode operasi  yang memerlukan insisi lebih besar untuk membantu mengeluarkan inti lensa yang berkabut. Baru kemudian sisa lensa dikeluarkan dengan menggunakan alat penghisap.

Pada dasarnya, kedua jenis operasi tersebut terbilang aman dan tidak membutuhkan rawat inap. Selain itu, nantinya pasien juga akan menggunakan lensa implan untuk katarak bernama lensa intraokular untuk menggantikan lensa asli.

Komplikasi yang Bisa Muncul pada Penyakit Katarak

Umumnya, penderita penyakit ini akan mengalami gejala yang terus memburuk dari waktu ke waktu, sehingga mengakibatkan penglihatan yang semakin menurun. Apabila tidak segera diobati, maka penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan total. 

Bahkan, jika tidak segera mendapat pengobatan ketika kondisi semakin buruk, maka akan terjadi hyper-mature, yakni kondisi yang membuat penderita semakin sulit disembuhkan dan bahkan dapat menyebabkan komplikasi katarak.

Meski secara umum, operasi penyakit mata ini terbilang aman, tetapi terdapat sejumlah risiko komplikasi yang mungkin saja terjadi, antara lain sebagai berikut.

  1. Peradangan mata bagi pasien yang mempunyai katarak berukuran besar atau tebal.
  2. Mengalami sensitivitas cahaya yang disebabkan karena peradangan atau kekeringan.
  3. Melihat kilatan cahaya atau floaters yang disebabkan karena gel di dalam mata terpisah dari retina. Kondisi ini biasa terjadi pasca operasi, tetapi bisa menghilang dalam beberapa bulan.
  4. Edema makula yang disebabkan karena penumpukan cairan di makula, yakni tengah retina di belakang mata.
  5. Kelopak mata turun atau ptosis yang terjadi akibat trauma pasca operasi.
  6. Dislokasi lensa intraokuler, ketika lensa implan tidak terpasang dengan benar di kantong kapsuler.
  7. Mengalami Posterior Capsule Opacification (PCO) atau disebut juga dengan karakter kedua.

Segera Konsultasi ke Dokter, Jika Gejala Katarak Semakin Parah!

Apabila muncul beberapa gejala penyakit seperti di atas dan dirasa semakin mengganggu atau memburuk, maka segera periksakan diri ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Terutama jika penderita juga mengalami rasa nyeri pada mata hingga sulit melakukan aktivitas sehari-hari.

Sementara bagi Anda yang kini sedang mencari jasa perawat lansia untuk merawat anggota keluarga yang sedang menderita katarak, maka bisa menggunakan layanan dari Insan Medika. Caregiver di sini memiliki pendidikan minimal SMK Kesehatan dan sudah mendapat pelatihan langsung di Training Center.

Jadi, sudah pasti cakap dalam merawat dan mengurusi pasien lansia dengan penyakit tertentu. Yuk langsung hubungi Insan Medika untuk informasi lebih lanjut!

FAQ

Penyakit katarak disebabkan karena apa?

Menderita penyakit glaukoma dan uveitis, menggunakan obat tetes mata yang mengandung steroid secara rutin, kebiasaan merokok, hingga paparan sinar ultraviolet.

Apakah penyakit katarak itu berbahaya?

Umumnya, penyakit ini tidak berbahaya, apabila mendapat pengobatan dan penanganan yang tepat. Namun, jika dibiarkan dalam jangka waktu lama, maka dapat menyebabkan kebutaan.

Apa dampak dari katarak?

Penurunan kemampuan penglihatan, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari hingga memengaruhi kualitas hidup secara menyeluruh.

Apakah penyakit katarak dapat disembuhkan?

Penyakit ini dapat disembuhkan melalui metode operasi dengan biaya yang relatif terjangkau dan kini bisa dijamin oleh BPJS Kesehatan.