Bepergian jauh menggunakan transportasi darat, laut, ataupun udara pastinya menyenangkan. Namun hal tersebut nampaknya tidak berlaku bagi mereka yang sering mengalami mabuk perjalanan. Terkadang, rencana untuk berlibur ke tempat yang jauh akan terganggu ketika kondisi tubuh menurun akibat mabuk kendaraan.
Saat mengalami mabuk perjalanan, perut akan terasa mual, kepala pusing dan terasa sakit, tubuh lelah, muncul keringat dingin, peningkatan air liur, dan juga kulit nampak pucat. Kondisi tersebut tentunya sangat mengganggu bagi orang-orang yang hendak melakukan perjalanan jauh. Bahkan orang-orang yang sering mengalami hal ini seringkali merasa malas melakukan perjalanan jauh karena takut untuk merasakan mabuk perjalanan.
Daftar Isi
Gejala Mabuk Perjalanan
Gejala mabuk perjalanan bervariasi dari ringan hingga parah dan dapat mencakup:
- Sensasi tidak nyaman di perut yang sering disertai dengan rasa ingin muntah.
- Sensasi pusing atau merasa seperti dunia berputar di sekitar Anda.
- Berkeringat dingin atau merasa lemah.
- Sensasi pusing atau kehilangan keseimbangan.
- Muntah atau rasa ingin muntah yang parah.
Beberapa gejala ini biasanya muncul ketika seseorang berada dalam kendaraan yang sedang bergerak. Namun, gejala ini dapat berlanjut bahkan setelah kendaraan berhenti, dan dapat mempengaruhi kenyamanan dan kemampuan seseorang untuk menikmati perjalanan.
Beberapa Penyebab Mabuk Perjalanan
Mabuk perjalanan, juga dikenal sebagai kinetosis, adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakcocokan antara informasi sensori yang diterima oleh otak dari mata, telinga dalam (labirin), dan tubuh.
Hal ini terjadi terutama ketika seseorang berada dalam situasi gerakan yang berulang, seperti saat melakukan perjalanan menggunakan kendaraan seperti mobil, pesawat, kapal, atau kereta api. Berikut ini adalah beberapa penyebab utamanya:
1. Gangguan Sensori
Salah satu penyebab utama mabuk perjalanan adalah konflik antara informasi sensori yang diterima oleh mata, telinga dalam (labirin), dan tubuh. Misalnya, ketika seseorang berada di dalam mobil yang bergerak, mata melihat gerakan, tetapi telinga dalam tidak mendeteksi gerakan yang sama. Ini dapat menyebabkan gangguan sensori dan akhirnya kamu akan merasa tidak nyaman.
2. Ketidakseimbangan Otak
Otak memiliki bagian-bagian yang bertanggung jawab untuk mengatur keseimbangan dan koordinasi gerakan. Ketika ada ketidakseimbangan atau kerusakan di dalam otak, hal ini dapat menyebabkan gangguan dalam penyesuaian terhadap gerakan yang terjadi selama perjalanan, yang pada gilirannya dapat menyebabkan mabuk perjalanan.
3. Kepekaan Bawaan
Beberapa orang memiliki kepekaan yang lebih tinggi terhadap mabuk perjalanan daripada yang lain. Faktor seperti keturunan, kondisi kesehatan tertentu, dan riwayat mabuk perjalanan sebelumnya dapat mempengaruhi tingkat kepekaan seseorang terhadap kondisi ini.
4. Perjalanan yang Panjang
Durasi perjalanan yang panjang dapat meningkatkan risiko mengalami mabuk kendaraan. Semakin lama seseorang berada dalam kondisi gerakan yang berulang, semakin besar kemungkinan mereka mengalami mabuk perjalanan.
5. Kualitas Udara di dalam Kendaraan
Udara yang terlalu panas, lembab, atau berbau dalam kendaraan juga dapat memperburuk gejala mabuk perjalanan.
Cara Mengatasi Mabuk Perjalanan Tanpa Obat
Mabuk perjalanan terjadi saat seseorang melakukan perjalanan dengan transportasi seperti mobil, pesawat, kapal, atau kereta api. Gejalanya bisa bervariasi mulai dari mual, pusing, hingga muntah. Bagi sebagian orang, hal ini bisa mengganggu dan membuat pengalaman perjalanan tidak menyenangkan.
Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi atau bahkan mencegah hal ini tanpa harus menggunakan obat-obatan. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda coba:
1. Duduklah di Bagian Depan
Para peneliti menyatakan bahwa mabuk kendaraan terjadi karena adanya ketidaksesuaian antara apa yang dilihat oleh mata dan bagaimana tubuh menginterpretasikan gerak kendaraan. Hal itulah yang akan menyebabkan mual dan pusing sebagai gejala dari mabuk kendaraan. Dengan duduk di kursi depan membuat mata dan juga tubuh Anda menginterpretasikan informasi yang sama.
2. Jangan Makan Berlebihan
Sebelum melakukan perjalanan, penting bagi Anda untuk mengkonsumsi makanan yang bernutrisi untuk mencegah tubuh merasa kelelahan. Tapi, jangan mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang terlalu banyak. Dan usahakan agar Anda menghindari makanan yang memiliki kandungan lemak berlebih dan juga makanan pedas. Kedua jenis makanan tersebut berpotensi menyebabkan rasa mual dan juga muntah.
3. Hindari Melihat ke Bawah
Hindari terlalu sering melakukan aktivitas yang mengharuskan kepala untuk menunduk dan melakukan pandangan ke bawah. Pandangan ke bawah akan membuat rasa mual datang lebih cepat. Selain itu, kepala juga akan lebih cepat merasa pusing. Banyak kasus yang menunjukkan bahwa melakukan aktivitas yang terlalu terfokus di dalam kendaraan seperti bermain gadget dan juga membaca dapat menyebabkan mabuk perjalanan.
4. Sediakan Permen Mint dan Permen Karet
Permen mint akan memberikan pengalihan pertama untuk mengendalikan mabuk perjalanan anda. Rasa mint dari permen akan memberikan rasa nyaman pada mulut sehingga keinginan untuk muntah dapat dicegah.
Selain permen mint, anda juga bisa mengunyah permen karet untuk mencegah rasa mabuk. Mengunyah permen karet akan membantu produksi air liur lebih banyak sehingga dapat menetralkan asam lambung.
5. Muntahkan Bila Sudah Tidak Tertahankan
Jika rasa mual sudah tidak tertahankan, Anda bisa berhenti sejenak, keluar dari kendaraan, kemudian muntahkan isi perut jika sudah terasa tidak tertahankan. Cara tersebut biasanya cukup efektif untuk menghentikan mabuk kendaraan. Rasa mabuk akan segera reda ketika seseorang telah memuntahkan isi perutnya. Jadi lebih baik dimuntahkan daripada ditahan berlama-lama.