Home ยป Hemiplegia, Penyakit yang Wajib Diwaspadai Semua Usia

Hemiplegia, Penyakit yang Wajib Diwaspadai Semua Usia

hemiplegia

Apakah sebelumnya Anda pernah mendengar istilah medis hemiplegia? Kondisi medis yang mengakibatkan ketidakmampuan menggerakkan salah satu sisi tubuh ini penting untuk diwaspadai pada semua rentang usia, mulai dari bayi hingga dewasa. Untuk mengatasinya, Anda memerlukan perawatan medis dan program rehabilitasi. 

Semakin dini tindakan dilakukan, semakin tinggi kemungkinan pemulihan untuk memaksimalkan fungsi tubuh yang masih dapat digunakan. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut informasi penting lainnya seputar penyakit ini.

Apa Itu Hemiplegia?

Hemiplegia adalah kondisi medis melemahnya atau hilangnya kemampuan bergerak pada satu sisi tubuh. Jika tidak ditangani dengan baik, maka kondisi ini dapat mengakibatkan kelumpuhan yang bersifat permanen.

Penyakit ini dapat terjadi pada usia muda, bahkan sejak sebelum lahir. Kondisi ini dapat terbagi menjadi dua jenis, yaitu kongenital yang disebabkan oleh cedera atau kerusakan otak pada bayi dalam kandungan, saat persalinan, atau pada usia hingga 2 tahun.

Kemudian, hemiplegia acquired terjadi pada anak yang sudah bertumbuh besar mengidap stroke. Jenis ini menjadi salah satu kondisi kesehatan yang sering terjadi, dengan perkiraan bahwa sekitar 1 dari 1.000 anak akan mengalami gangguan ini. 

Sebanyak 80% kasus termasuk dalam jenis kongenital, sedangkan 20% sisanya diperoleh setelah kelahiran (acquired). Jadi, penyakit ini dapat terjadi pada semua rentang usia. Namun, kondisi ini dapat teratasi dan dikendalikan dengan mengidentifikasi faktor risiko yang terkait.

Penyebab Hemiplegia

Stroke menjadi salah satu penyebab paling umum dari kelumpuhan satu sisi tubuh ini. Sekitar 9 dari 20 orang yang mengalami serangan stroke dapat mengalami berbagai penyebab lumpuh pada tingkat tertentu. Selain stroke, berikut ini penyebab hemiplegia lainnya.

  • Cedera otak traumatis yang terjadi hanya pada satu sisi otak. Penyebabnya bisa berasal dari kecelakaan mobil, jatuh, tindakan kekerasan, dan lain-lain.
  • Cedera saraf tulang belakang.
  • Masalah kardiovaskular, terutama aneurisma dan pendarahan pada otak.
  • Tumor atau kanker otak.
  • Infeksi, terutama ensefalitis dan meningitis. Beberapa infeksi serius dari penyebab hemiplegia seperti sepsis dan abses di leher, bisa menyebar ke otak jika tidak ditangani dengan baik.
  • Kondisi yang menyebabkan kerusakan pada lapisan mielin di otak, termasuk multiple sclerosis dan beberapa penyakit autoimun lainnya.
  • Efek samping setelah pembedahan, pengobatan, atau anestesi.
  • Kekurangan oksigen ke otak akibat tersedak.
  • Cerebral palsy.
  • Kelainan bawaan, seperti alternating hemiplegia of childhood.

Tanda dan Gejala Hemiplegia

Jika hemiplegia mempengaruhi sisi kiri atau kanan tubuh Anda, maka gejalanya muncul di sisi yang berlawanan sesuai dengan bagian otak yang terkena. Tingkat gejalanya dapat berbeda-beda tergantung pada letak dan keparahan cedera. Berikut tanda dan gejala umumnya sebagai berikut:

  • Gangguan keseimbangan.
  • Kesulitan dalam berjalan, menelan, dan berbicara.
  • Mengalami mati rasa, kesemutan, dan kehilangan sensasi di salah satu sisi tubuh.
  • Kesulitan dalam menggenggam benda atau objek tertentu.
  • Pergerakan tubuh yang kurang presisi.
  • Kelelahan otot.
  • Kurangnya koordinasi antar anggota badan.

Apabila penyebab hemiplegia adalah karena cedera otak, maka Anda dapat mengalami gejala tambahan berikut ini.

  • Kesulitan dalam berbicara.
  • Kesulitan dalam memahami perkataan orang lain.
  • Penglihatan yang kabur pada salah satu atau kedua mata.
  • Sakit kepala yang parah.
  • Perubahan perilaku.
  • Gangguan ingatan.
  • Kesulitan dalam berkonsentrasi.
  • Kejang.

Faktor Risiko Hemiplegia

Berikut adalah faktor-faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan mengalami gangguan kelumpuhan pada satu sisi tubuh ini.

  • Usia: Kondisi kelumpuhan akibat hal traumatis dapat terjadi pada semua rentang usia, tetapi lebih sering ditemukan pada anak-anak.
  • Masalah atau cedera otak: Riwayat masalah atau cedera pada otak seperti stroke, cedera otak traumatis, atau tumor otak dapat meningkatkan risiko kelumpuhan pada satu sisi tubuh.
  • Infeksi: Jenis infeksi seperti ensefalitis dan meningitis dapat memperburuk risiko kelumpuhan. Resiko dapat semakin meningkat jika infeksi yang terjadi cukup parah, seperti sepsis dan abses pada leher.
  • Diabetes: Penderita diabetes atau kadar gula darah tinggi juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala hemiplegia.
  • Riwayat penyakit jantung: Jika seseorang memiliki riwayat serangan jantung, gagal jantung, atau pembesaran jantung, maka risiko terjadinya kelumpuhan sebagian pada tubuh meningkat.
  • Trauma persalinan: Trauma yang terjadi setelah melahirkan, kesulitan saat proses persalinan, atau stroke perinatal dalam tiga hari setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko.
  • Hipertensi (tekanan darah tinggi): Orang yang menderita hipertensi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kelumpuhan pada satu sisi tubuh.

Komplikasi Hemiplegia

Hemiplegia yang seringkali berkaitan dengan cedera pada otak, dapat menimbulkan berbagai komplikasi yang mempengaruhi berbagai aspek kesehatan. Selain masalah motorik, kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi medis lainnya. Beberapa di antaranya epilepsi, perubahan perilaku, dan masalah penglihatan.

  • Epilepsi mengacu pada kondisi terjadinya gangguan mendadak pada aktivitas otak. Sekitar 20% individu dengan penyakit kelumpuhan ini dapat mengalami kejang epilepsi. 
  • Komplikasi perilaku dan emosional utamanya terjadi pada anak-anak dan remaja yang mengalami cedera otak. Kondisi ini bisa termasuk reaksi impulsif, mudah marah, atau bahkan rentan terhadap depresi.
  • Komplikasi penglihatan bisa terjadi karena fungsi visual juga terkait erat dengan aktivitas otak. Gangguan pada fungsi otak dapat menyebabkan berbagai masalah penglihatan seperti astigmatisme, miopia, hipermetropi, dan kesulitan dalam menggerakkan bola mata.

Pengobatan Hemiplegia

Pengobatan hemiplegia melibatkan kombinasi perawatan medis dan program rehabilitasi yang bertujuan untuk memulihkan atau meningkatkan fungsi tubuh yang terkena kelumpuhan. Berikut ini penjelasannya!

1. Obat 

Perawatan medis untuk pengobatan hemiplegia oleh dokter akan meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah dan kolesterol, serta pengencer darah untuk mencegah penyumbatan. Antibiotik digunakan untuk melawan infeksi, sementara botox merangsang pergerakan otot. 

2. Fisioterapi

Program rehabilitasi fisik atau fisioterapi dapat mengembalikan fungsi dan pergerakan normal pada kedua sisi tubuh. Fisioterapis membantu menyeimbangkan tubuh, mengurangi beban sisi terdampak, dan meningkatkan sensitivitas sisi yang lumpuh. Terapi ini juga memperkuat bagian sisi tubuh yang tidak terkena dan mengurangi hilangnya kontrol otot.

3. Orthosis

Ankle and foot orthoses (AFO) adalah perangkat yang terpasang pada tubuh untuk menjaga keseimbangan sendi, pergerakan tubuh, mengurangi nyeri dan risiko jatuh. Orthosis ini dipasang di sekitar kaki dan pergelangan kaki, membantu meningkatkan kemampuan berjalan dan bergerak lebih baik dan seimbang.

4. Terapi Psikologis

Pasien pengobatan hemiplegia sering menghadapi tantangan emosional dan psikologis. Dukungan psikologis dan konseling dapat membantu pasien dan keluarga menghadapi perubahan yang dihadapi dan meningkatkan kualitas hidupnya.

5. Operasi Ortopedi 

Jika pengobatan hemiplegia non-operasi tidak berhasil, maka dokter dapat menyarankan operasi. Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki fungsi tubuh dengan mengubah otot atau tendon, meregangkan otot, menstabilkan sendi, dan dalam beberapa kasus melakukan operasi pada tulang.

Ingin Mencoba Jasa Perawatan Orang Sakit di Rumah?

Dalam mengatasi hemiplegia, perawatan medis dan rehabilitasi diperlukan untuk mengelola gejala atau penyebab hemiplegia ini. Dari penggunaan obat, fisioterapi, dan ortosis dapat membantu memulihkan, hingga operasi ortopedi. 

Namun, dalam beberapa kasus, pasien dengan kelumpuhan di satu sisi tubuh ini mungkin memerlukan perawatan tambahan di rumah. Jika Anda membutuhkan perawat profesional untuk merawat orang sakit di rumah, kami merekomendasikan Anda menggunakan jasa perawat orang sakit dari Insan Medika

Insan Medika memiliki tim perawat yang berpengalaman dan terlatih, jadi jangan ragu untuk menghubungi Insan Medika sekarang untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang layanan jasa ini.

FAQ

Apa yang dimaksud dengan hemiplegia?

Hemiplegia adalah kondisi di mana terjadi kelumpuhan atau kehilangan kemampuan gerakan pada satu sisi tubuh.

Hemiplegia apakah bisa sembuh?

Kondisi ini dapat dialami oleh siapa pun yang memiliki faktor pemicu, tetapi tidak perlu khawatir, karena ada beberapa pengobatan yang dapat mengatasi hemiplegia.

Apa penyebab hemiplegia?

Hemiplegia terjadi karena adanya kerusakan pada sistem saraf pusat, baik itu di otak maupun saraf tulang belakang. Jika salah satu dari kedua bagian tersebut mengalami kerusakan, sinyal yang dikirimkan tidak dapat mengarahkan otot untuk bergerak secara normal.

Lumpuh sebelah disebabkan oleh apa? 

Hemiplegia sebabkan lumpuh, yaitu kondisi yang terjadi akibat kerusakan pada otak atau cedera pada sumsum tulang belakang yang mengakibatkan kehilangan kemampuan bergerak pada satu sisi tubuh atau kelumpuhan sebelah. Kondisi ini menyebabkan kelemahan, masalah dalam mengendalikan otot, dan kekakuan otot.

Butuh Perawat Live-In untuk Orang Terkasih?

Temukan perawat handal dan profesional dari Insan Medika yang sepenuh hati merawat dan mendampingi lansia hingga pasien yang terpasang alat.

Pilih Perawat
Perawatan live-in