Negeri kita berduka dengan berita wafatnya gitaris band Koes Plus pada Jum’at, 5 Januari 2018 silam. Yon Koeswoyo meninggal di usia ke 78 tahun.
Dalam wawancara tahun 2016, CNNIndonesia.com mewawancara Yon yang menceritakan bahwa dirinya sedang berjuang melawan sakit di tubuhnya.
Salah satunya karena sesak napas yang diakibatkan kebolongan paru-paru. Hal tersebut yang membuat Yon harus dirawat inap selama lebih dari sebulan pada pertengahan 2016. Lantas, apa itu paru-paru bolong? Apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya?
Paru-paru bolong yang menjadi salah satu penyakit yang di derita Yon ini merupakan kondisi medis di mana paru-paru bocor akibat adanya gumpalan udara yang sangat banyak di dalamnya.
Paru-paru ini juga disebabkan proses radang dan infeksi paru-paru karena merokok. Selain itu, paru-paru bolong bisa disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu:
Tuberkulosis paru-paru
Adanya infeksi paru oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kebanyakan masyarakat mengenalnya sebagai penyakit flek paru.
Kuman ini merupakan kuman yang relatif kuat karena memiliki komponen tubuh yang tebal dan kompleks. Oleh karena itu, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini biasanya berat dan pengobatannya pun tidak sebentar.
Kuman ini bisa menyerang banyak organ, dan paling sering di bagian paru-paru. Pada orang dewasa, gejala khasnya seperti batuk berdarah, batuk produktif yang lama (lebih dari 2 minggu), sesak, keringat malam hari, dan mengalami penurunan berat badan bermakna.
Abses paru-paru
Adanya nanah di dalam paru-paru, jadi terdapat benjolan di bagian paru-paru. Penyakit ini sebenarnya merupakan komplikasi dari penyakit lain, artnya biasanya ada penyakit yang mendasari sebelumnya. Bisa karena infeksi TBC, infeksi bakteri seperti pnemonia, hingga penyakit jamur paruh.
Bronkiektasis
Adanya infeksi pada saluran napas bawah sehingga jaringan paru melebar. Penyakit ini jika dirontgen akan timbul gambaran seperti sarang lebah pada parunya.
Kanker paru-paru
Adanya keganasan pada paru-paru. Sama seperti kanker di tempat lain, kanker paru yang ditandai dengan pertumbuhan sel tumor ganas yang progresif di lobus paru. Faktor resiko utamanya adalah konsumsi rokok.
Mereka dengan kanker paru biasanya memiliki gejala batuk darah, sesak, nyeri dada, hingga penurunan berat badan yang signifikan. Apabila kanker sudah menekan pembuluh darah besar, maka dapat menimbulkan bengkak pada leher dan wajah, gangguan saraf wajah, yang bisanya dikenal sebagai sindrom vena cava superior.