Pada tahun pertama terinfeksi Human Papillo Virus (HPV), tubuh tak menampakkan gejala apa-apa. Namun, ketika sudah berkembang menjadi sel kanker mulai terdapat gejala yang bisa dikenali seperti keputihan dan flek.
Ungkapan itu disampaikan ahli onkologi dan ginekologi Adrijono. Menurutnya, virus yang menyebabkan kanker serviks dan sejumlah penyakit kanker lainnya itu dapat menginfeksi tubuh selama bertahun-tahun tanpa gejala apapun.
“Kalau kena virus hepatitis, kita meriang. Kalau kena virus influenza, kita meriang. Tapi kalau kena HPV, tidak ada apa-apa,” ucap Adrijono pada acara diskusi kanker serviks di Hongkong Cafe, Jakarta Pusat, Rabu (25/4).
Virus HPV butuh waktu sekitar 7 tahun untuk akhirnya mengubah sel tubuh yang terinfeksi menjadi sel kanker. Jika seorang individu pertama kali terkena infeksi HPV pada usia 22 tahun, bisa jadi ia baru mengalami kanker pada usia 29 tahun.
Inilah mengapa insidensi positif kanker serviks terjadi paling tinggi pada perempuan berusia sekitar 29 hingga 39 tahun, karena mereka menikah atau melakukan aktivitas seksual pertama pada 7 hingga 9 tahun sebelumnya, menurut data yang dihimpun Adrijono di RSUPN Cipto Mangunkusumo.
Pada tahun-tahun pertama terinfeksi HPV tersebut, tubuh tidak menampakkan gejala apa-apa. Namun ketika sudah berkembang menjadi sel kanker, berikut adalah beberapa gejalanya.
1. Keputihan tidak kunjung sembuh
Keputihan adalah kondisi yang umum terjadi pada banyak perempuan, yang bisa disebabkan oleh bakteri atau jamur. Namun, jika telah berulang kali diobati ke dokter dan tidak kunjung sembuh, hal ini perlu perhatian yang lebih serius.
Selain itu, menurut Adrijono, keputihan yang disebabkan adanya sel kanker akan berbau busuk, beda dengan keputihan pada umumnya.
2. Sakit pinggang dan panggul
Menurut Adrijono, perempuan yang telah positif terkena kanker serviks juga seringkali mengeluhkan rasa nyeri di bagian pinggang dan panggul. Hal ini disebabkan serviks membengkak atau memiliki lesi.
3. Flek darah setelah berhubungan seks
Perempuan yang memiliki kanker serviks memiliki lesi di bagian leher rahimnya. Lesi ini dapat menyebabkan rasa nyeri dan berdarah, terutama ketika berhubungan seks.
Infeksi HPV kadang bisa sembuh dengan sendirinya. Walau begitu, tanda-tanda ini biasanya muncul ketika kanker serviks telah mencapai stadium lanjut. Sebelum mencapai tingkat tersebut, dibutuhkan waktu bertahun-tahun bagi virus HPV untuk berkembang.
Sebelum infeksi HPV tersebut memicu sel kanker, bisa saja ia sembuh dengan sendirinya. Mengutip data RSUPN Cipto Mangunkusumo, Adrijono mengatakan hanya 10 persen pasien yang awalnya terinfeksi HPV mendapat diagnosis kanker positif.
Namun, resiko kanker serviks terus meningkat seiring umur. Virus HPV seringkali bertahan selama bertahun-tahun di dalam tubuh tanpa menyebabkan penyakit apa-apa. Menurut Adrijono, virusnya memang bisa bertahan terus di tubuh, dan baru kena kanker pas sudah lebih tua. Oleh karenanya, sebelum terjadi, lebih baik dicegah terlebih dahulu. Lakukan screening dan vaksinasi HPV sedini mungkin.
Insan Medika merupakan provider homecare dan caregiver terbaik dan terpercaya. Segera temukan perawat professional pilihan Insan Medika dengan mengunjungi website kami.