Home ยป Mengenal Penyebab dan Gejala Demensia

Mengenal Penyebab dan Gejala Demensia

Masih banyak yang mengira bahwa pikun sama dengan demensia. Kepikunan biasanya terjadi pada orang yang lanjut usia. Mereka yang pikun akan lupa pada nama orang-orang di keluarganya atau pada detil yang sudah diakrabinya sejak lama. Namun, pikun atau lupa pada orang lanjut usia bukanlah gejala demensua

Demensia merupakan kumpulan gejala akibat penurunan fungsi saraf yang berlangsung progresif secara perlahan. Proses ini menyebabkan kerusakan sel-sel otak secara massif. Alaminya, kematian sel-sel otak baru menimbulkan gejala klinis dalam waktu 30 tahun.

Kerusakan sel-sel otak mengganggu kemampuan sel-sel otak untuk berkomunikasi satu sama lain. Sel-sel otak yang tidak dapat berkomunikasi secara normal, memperngaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, berperilaku, dan mengontro perasaan.

Image result for dementia

www.healthline.com

Pada tingkat awal, gejala demensia umumnya berupa kehilangan kemampuan kognitif, seperti menyebut kata yang benar dan mengenali benda-benda. Gejala neuropsikiatrik muncul pada kasus tingkat lanjut, misalnya : halusinasi, gelisah, depresi, gangguan tidur, nafsu makan, dan gangguan aktifitas psikomotor-gerakan badan yang dipengaruhi keadaan jiwa.

Demensia di Usia Muda

Related image

www.lasgidirealtors.com

Demensia tidah hanya terjadi pada orang lanjut usia, tapi juga bisa menyerang orang berusia muda. Menurut DY Suharya, Deputi Regional Director Asia Pacific Office Alzheimer’s Disease International, mengatakan, Penyakit demensia (Alzheimer) tidak dating secara tiba-tiba. Banyak atau sering galau, stress, dan baper, dapat memicu resiko.”

Kasus demensia pada orang berusia muda biasanya berkaitan dengan cedera kepala atau leher (whiplash inuries) yang pernah menimpa penderita. Seringnya mendapat pukulan di kepala membuat para petinju beresiko tinggi terkena demensia.

 

Sering merasa galau, jatuh atau terbentur, dan merokok mungkin merupakan hal-hal yang biasa terjadi di kehidupan sehari-hari. Namun, dunia kedokteran modern menemukan bahwa hal-hal tersebut dapat meningkatkan resiko serangan demensia. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat emicu terjadinya demensia :

1. Cedera kepala

2. Merokok

3. Tekanan darah tinggi

4. Kadar kolesterol tinggi

5. Diabetes

6. Stress/ galau/ depresi/ baper

7. Faktor genetic – memiliki 3 kali resiko lebih besar daripada orang yang tidak punya faktor genetic demensia.

8. Kekurangan vitamin

9. Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan

Indikasi Demensia

Demensia lebih luas dari kepikunan dan bukan saja seputar lupa atau memory loss. Pada banyak kasus demensia, penderitanya justru dapat mengingat masa lalu dengan baik. Sering kali, yang mereka ingat adalah kisah-kisah bersama orang yang pernah mereka kasihi. Ada banyak faktor yang perlu didiagnosa untuk mengindikasi demensia.

Related image

BostonGlobe.com

Berikut ini adalah 5 indikasi umum demensia menurut DY Suharya, seorang pembicara demensia internasionl yang juga memiliki orangtua dengan demensia

1. Gangguan Daya Ingat

Biasanya sering lupa kejadian yang baru saja terjadi, lupa janji, sering bertanya dan menceritakan hal yang sama, lupa barang, dan lupa jalan.

2. Sulit Fokus

Mengalami gangguan melakukan aktifitas sehari-hari, missal tidak dapat berhitung, memasak, menelepon.

3. Sulit Melakukan Kegiatan yang Familiar

Tidak mudah melakukan perencanaan, menyelesaikan tugas sehari-hari, mengatur keuangan.

4. Bingung Soal Waktu

Bingung hari, tanggal, jam, bingung sedang beraada di mana, dan tidak tahu jalan pulang ke rumah.

5. Sulit Memahami Visuospasial

Sulit membaca, mengukur, dan menentukan jarak, membedakan warna, wajah, menumpahkan air yang dituangkan dalam gelas.

Jika Anda membutuhkan perawat Homecare, pilihlah Insan Medika yang merupakan provider homecare dan caregiver terbaik dan terpercaya. Segera temukan perawat professional pilihan Insan Medika dengan mengunjungi website kami.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *