Home ยป Kanker Payudara pada Lansia, Penyebab dan Penanganan yang Tepat

Kanker Payudara pada Lansia, Penyebab dan Penanganan yang Tepat

kanker payudara pada lansia

Kanker payudara tidak hanya menyerang wanita muda, tetapi juga banyak dialami oleh wanita lanjut usia. Seiring bertambahnya umur, risiko terjadinya kanker payudara meningkat secara signifikan karena proses penuaan menyebabkan perubahan pada jaringan payudara dan sistem kekebalan tubuh. Meski demikian, banyak lansia yang baru menyadari penyakit ini ketika sudah memasuki stadium lanjut karena gejalanya sering disalahartikan sebagai tanda penuaan biasa.

Melansir data dari American Cancer Society, sekitar dua dari tiga kasus kanker payudara terjadi pada wanita berusia di atas 55 tahun. Artinya, semakin tua usia seseorang, semakin tinggi kemungkinan mengalami kanker payudara. Oleh karena itu, penting bagi keluarga dan caregiver untuk memahami penyebab, gejala, dan cara penanganan yang tepat agar lansia tetap mendapatkan kualitas hidup terbaik.

Penyebab Kanker Payudara pada Lansia

kanker payudara pada lansia
pexels.com

Kanker payudara pada lansia umumnya disebabkan oleh kombinasi antara faktor genetik, hormonal, dan lingkungan. Proses penuaan menyebabkan sel-sel tubuh mengalami perubahan DNA yang meningkatkan risiko terbentuknya sel kanker. Berikut beberapa penyebab yang umum ditemukan:

1. Perubahan Hormon akibat Penuaan

Setelah menopause, kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh menurun drastis. Namun, beberapa wanita tetap memiliki kadar estrogen tinggi akibat lemak tubuh yang berlebih, karena jaringan lemak dapat memproduksi estrogen. Kondisi ini dapat merangsang pertumbuhan sel abnormal pada jaringan payudara.

2. Faktor Genetik dan Riwayat Keluarga

Lansia dengan riwayat keluarga penderita kanker payudara memiliki risiko lebih tinggi, terutama jika terdapat mutasi gen BRCA1 atau BRCA2. Meski mutasi genetik ini bisa muncul sejak lahir, gejalanya sering baru tampak setelah usia lanjut.

3. Gaya Hidup Tidak Sehat

Konsumsi makanan tinggi lemak, kurang aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol menjadi faktor pemicu kanker payudara. Menurut National Cancer Institute, pola hidup sehat dapat menurunkan risiko kanker hingga 30%.

4. Paparan Radiasi dan Obat Hormonal

Paparan radiasi pada dada, misalnya akibat terapi medis sebelumnya, juga meningkatkan risiko kanker payudara. Begitu pula dengan penggunaan terapi pengganti hormon (hormone replacement therapy) dalam jangka panjang setelah menopause.

Gejala Kanker Payudara pada Lansia

Kanker payudara sering tidak menimbulkan gejala di tahap awal. Pada lansia, gejalanya bahkan bisa tidak terasa karena sensitivitas tubuh berkurang. Namun, keluarga tetap perlu mewaspadai tanda-tanda berikut:

  • Benjolan pada payudara atau di bawah ketiak yang tidak nyeri.
  • Perubahan bentuk atau ukuran payudara.
  • Kulit payudara tampak mengerut atau seperti kulit jeruk.
  • Puting tertarik ke dalam atau mengeluarkan cairan yang tidak biasa.
  • Luka atau iritasi yang tidak sembuh di sekitar puting.

Apabila lansia mengalami satu atau lebih dari gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan medis. Deteksi dini terbukti meningkatkan angka harapan hidup dan memperbesar peluang pemulihan.

Faktor Risiko Kanker Payudara pada Lansia

Selain penyebab utama, beberapa faktor risiko berikut juga memperbesar kemungkinan kanker payudara pada usia lanjut:

  • Usia di atas 60 tahun.
  • Menopause dini atau menstruasi pertama terlalu muda.
  • Tidak pernah hamil atau menyusui.
  • Kelebihan berat badan (obesitas).
  • Riwayat paparan radiasi atau terapi hormon jangka panjang.

Mengetahui faktor risiko ini penting untuk membantu lansia melakukan langkah pencegahan sejak dini, seperti pemeriksaan rutin dan menjaga pola hidup sehat.

Baca juga: 6 Tips Memilih Layanan Home Care Terbaik untuk Pasien Kanker

Cara Penanganan Kanker Payudara pada Lansia

kanker payudara pada lansia
pexels.com

Penanganan kanker payudara pada lansia memerlukan pendekatan khusus. Selain memperhatikan kondisi medis, dokter juga mempertimbangkan kekuatan fisik, penyakit penyerta, dan kualitas hidup pasien. Berikut beberapa metode penanganan yang umum dilakukan:

1. Operasi (Mastektomi atau Lumpektomi)

Tindakan pembedahan dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker. Pada lansia dengan kondisi fisik yang cukup kuat, operasi bisa menjadi pilihan utama. Namun, bagi yang lemah atau memiliki penyakit kronis, dokter biasanya menyesuaikan dengan metode non-bedah.

2. Terapi Radiasi

Radiasi digunakan untuk membunuh sisa sel kanker setelah operasi atau mengurangi ukuran tumor. Meski efektif, terapi ini bisa menimbulkan efek samping seperti kelelahan dan iritasi kulit, sehingga pemantauan intensif dari tenaga medis sangat dibutuhkan.

3. Kemoterapi

Kemoterapi digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker di seluruh tubuh. Pada lansia, dosis obat kemoterapi disesuaikan dengan fungsi ginjal, hati, dan kondisi jantung agar tidak menimbulkan efek berlebihan.

4. Terapi Hormonal

Untuk jenis kanker payudara yang bergantung pada hormon (ER/PR positif), terapi hormonal membantu menghambat efek estrogen pada sel kanker. Penggunaan obat seperti tamoxifen atau aromatase inhibitors sering diberikan pada lansia pascamenopause.

5. Pendampingan dan Perawatan di Rumah

Selain perawatan medis, lansia dengan kanker payudara juga membutuhkan dukungan emosional dan fisik. Pendampingan oleh perawat profesional di rumah membantu memastikan pasien mendapat perawatan tepat, minum obat sesuai jadwal, serta tetap termotivasi menjalani pengobatan.

Tips Perawatan Harian untuk Lansia dengan Kanker Payudara

Perawatan sehari-hari sangat penting untuk membantu proses penyembuhan dan menjaga kualitas hidup lansia. Berikut beberapa tips yang dapat diterapkan:

1. Perhatikan Pola Makan Seimbang

Konsumsi makanan tinggi serat, buah, sayuran, serta sumber protein rendah lemak seperti ikan dan tahu-tempe. Hindari makanan olahan, gorengan, dan minuman beralkohol karena dapat memperburuk kondisi tubuh.

2. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan

Aktivitas seperti jalan santai atau yoga ringan dapat membantu menjaga kekuatan otot dan meningkatkan mood. Namun, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memulai rutinitas olahraga.

3. Kontrol Emosi dan Stres

Stres berlebihan dapat memperburuk kondisi kesehatan lansia. Dukung dengan kegiatan positif seperti membaca, mendengarkan musik, atau terapi relaksasi agar suasana hati tetap tenang.

4. Pemeriksaan Rutin

Lansia perlu melakukan pemeriksaan medis secara berkala untuk memantau perkembangan pengobatan dan mencegah kekambuhan. Catat setiap perubahan fisik dan segera laporkan pada dokter.

Baca juga: 6 Manfaat Layanan Home Care untuk Pasien Kanker dan Keluarga

FAQ tentang Kanker Payudara pada Lansia

1. Apakah kanker payudara pada lansia bisa sembuh total?
Bisa, terutama jika terdeteksi sejak dini dan dilakukan penanganan yang tepat. Namun, hasilnya tergantung pada stadium kanker dan kondisi kesehatan umum lansia.

2. Apakah semua benjolan di payudara berarti kanker?
Tidak selalu. Beberapa benjolan bisa disebabkan oleh kista atau infeksi. Namun, pemeriksaan medis tetap diperlukan untuk memastikan penyebabnya.

3. Apakah lansia masih bisa menjalani kemoterapi?
Bisa, asalkan kondisi fisiknya memungkinkan. Dokter akan menyesuaikan dosis dan jenis obat agar aman bagi lansia.

4. Bagaimana cara mencegah kanker payudara pada lansia?
Menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, konsumsi makanan bergizi, dan melakukan pemeriksaan payudara secara teratur dapat membantu menurunkan risikonya.

Butuh Bantuan Profesional Berpengalaman? Percayakan Insan Medika

Kanker payudara pada lansia merupakan kondisi serius yang memerlukan perhatian medis dan dukungan keluarga. Dengan deteksi dini, pengobatan yang tepat, serta perawatan harian yang baik, lansia tetap bisa menjalani hidup dengan nyaman dan berkualitas. Keterlibatan tenaga kesehatan profesional seperti perawat juga sangat penting untuk memastikan setiap aspek perawatan berjalan optimal.

Jika Anda membutuhkan perawat lansia profesional yang berpengalaman dalam pendampingan pasien kanker di rumah, Anda dapat memanfaatkan layanan dari Insan Medika. Tim perawat kami siap memberikan perawatan terbaik, penuh empati, dan sesuai kebutuhan medis lansia agar mereka mendapatkan kualitas hidup yang layak di masa senja.

Butuh Perawat Live-In untuk Orang Terkasih?

Temukan perawat handal dan profesional dari Insan Medika yang sepenuh hati merawat dan mendampingi lansia hingga pasien yang terpasang alat.

Pilih Perawat
Perawatan live-in