Penyakit autoimun tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga dapat dialami oleh anak-anak. Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh yang seharusnya melindungi dari infeksi justru menyerang jaringan sehat dalam tubuh.
Karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami ciri-ciri penyakit autoimun pada anak agar bisa mengenalinya sejak dini dan segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Autoimun pada anak bisa mempengaruhi berbagai organ tubuh, seperti kulit, sendi, otot, bahkan organ dalam. Dengan penanganan yang cepat dan konsisten, risiko komplikasi jangka panjang bisa dikurangi, dan kesehatan anak tetap terjaga.
Daftar Isi
Apa Itu Penyakit Autoimun?

Penyakit autoimun adalah kondisi di mana sistem imun tubuh salah mengenali sel sehat sebagai ancaman dan menyerangnya. Ada banyak jenis penyakit autoimun, dan sebagian di antaranya bisa muncul pada masa anak-anak, seperti:
- Lupus
- Juvenile idiopathic arthritis (JIA)
- Diabetes tipe 1
- Penyakit celiac
- Autoimmune hepatitis
- Psoriasis
- Penyakit Crohn
Baca juga: Peran Perawat Medis di Rumah dan Tugasnya, Apa Saja?
Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Terjadi pada Anak
Memahami jenis penyakit autoimun yang paling sering menyerang anak-anak dapat membantu Anda lebih waspada dan cepat mengambil langkah jika muncul gejala yang mengarah ke kondisi ini. Berikut beberapa jenisnya:
1. Juvenile Idiopathic Arthritis (JIA)
Penyakit ini menyebabkan peradangan kronis pada sendi dan dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan keterbatasan gerak. Gejalanya bisa muncul perlahan, dan sering kali dianggap sebagai “nyeri pertumbuhan.”
2. Lupus Eritematosus Sistemik (LES)
Lupus pada anak menyerang berbagai organ tubuh, mulai dari kulit hingga ginjal. Gejalanya bisa berupa ruam wajah khas seperti kupu-kupu, nyeri sendi, demam, dan kelelahan ekstrem.
3. Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel pankreas yang memproduksi insulin. Gejalanya antara lain sering haus, buang air kecil berlebihan, dan penurunan berat badan yang cepat.
4. Penyakit Celiac
Ini adalah gangguan autoimun yang dipicu oleh konsumsi gluten. Gejala meliputi gangguan pencernaan, pertumbuhan terhambat, dan iritasi kulit (dermatitis herpetiformis).
5. Psoriasis dan Vitiligo
Meskipun lebih dikenal sebagai masalah kulit, keduanya adalah bagian dari gangguan autoimun yang bisa menyerang anak-anak. Psoriasis ditandai dengan bercak kulit bersisik, sedangkan vitiligo memunculkan bercak putih akibat hilangnya pigmen kulit.
Baca juga: Perawatan Pasca Operasi Kantung Empedu Supaya Cepat Pulih!
Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti autoimun belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor pemicu yang mungkin meliputi:
- Genetik: Anak dengan riwayat keluarga autoimun lebih berisiko.
- Lingkungan: Paparan zat kimia, virus tertentu, atau gaya hidup tertentu bisa memicu autoimun.
- Hormon: Perubahan hormon dalam masa pertumbuhan juga bisa berpengaruh.
Diagnosis dan Penanganan
Untuk diagnosis, dokter akan melakukan serangkaian tes darah, pemeriksaan fisik, dan tes penunjang lain. Penanganan penyakit autoimun biasanya bersifat jangka panjang dan bertujuan untuk mengurangi gejala serta menekan aktivitas sistem imun.
Langkah penanganan bisa meliputi:
- Obat antiinflamasi atau imunosupresif
- Terapi fisik
- Diet khusus
- Konseling psikologis
- Pendampingan homecare untuk perawatan berkelanjutan di rumah
Baca juga: Perawatan ICU di Rumah? Perawat Homecare ICU Siap Memberikan Layanan Terbaik!
Tips Menangani Anak dengan Autoimun di Rumah

Merawat anak dengan penyakit autoimun membutuhkan perhatian penuh dari keluarga. Berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Jaga Pola Makan
Berikan makanan bernutrisi tinggi untuk memperkuat daya tahan tubuh anak. Beberapa jenis autoimun memerlukan diet khusus, seperti bebas gluten untuk penderita celiac.
2. Pastikan Istirahat Cukup
Anak dengan autoimun sering merasa lelah. Pastikan mereka memiliki waktu istirahat yang cukup setiap harinya.
3. Kendalikan Stres Anak
Anak yang mengalami stres emosional cenderung mengalami flare-up atau kekambuhan gejala. Ajak anak berbicara, beri dukungan psikologis, atau konsultasikan dengan ahli jika dibutuhkan.
4. Konsistensi dalam Pengobatan
Obat-obatan yang diresepkan harus dikonsumsi tepat waktu dan sesuai dosis. Orang tua perlu mengawasi dan memastikan kepatuhan anak terhadap pengobatan.
5. Pantau Tumbuh Kembang
Karena beberapa penyakit autoimun dapat memengaruhi pertumbuhan, rutinlah memantau berat badan, tinggi badan, dan perkembangan fisik anak.
Baca juga: Butuh Jasa Perawat Orang Sakit? Ini Solusi Perawatan Medis di Rumah
Butuh Bantuan Perawatan di Rumah? Gunakan Insan Medika!
Jika anak Anda membutuhkan perawatan intensif dan pemantauan rutin di rumah, Anda bisa menggunakan platform Insan Medika untuk menemukan tenaga perawat homecare yang berpengalaman dan terpercaya.
Perawat akan membantu merawat anak dengan penuh empati dan profesionalisme, serta memastikan anak tetap dalam pengawasan medis yang aman di lingkungan rumah.
Yuk, cari perawat homecare terbaik sekarang juga hanya di Insan Medika dan pastikan si kecil mendapatkan perawatan maksimal tanpa harus ke rumah sakit!