Asma tidak hanya menyerang anak-anak atau orang dewasa muda, tetapi juga dapat terjadi pada usia lanjut. Pada lansia, kondisi ini sering kali lebih berisiko karena fungsi paru-paru yang menurun secara alami akibat penuaan. Selain itu, lansia juga kerap memiliki penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung yang dapat memperburuk gejala asma.
Asma pada lansia sering kali tidak mudah dikenali karena gejalanya mirip dengan penyakit pernapasan lainnya, seperti bronkitis kronis atau penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab, gejala, serta cara penanganan dan pencegahannya agar asma dapat dikontrol dengan baik.
Daftar Isi
Penyebab Asma pada Lansia

Asma pada lansia bisa disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beberapa penyebab umum antara lain:
1. Penurunan fungsi paru dan sistem imun
Seiring bertambahnya usia, elastisitas paru berkurang dan sistem kekebalan tubuh tidak sekuat dulu. Kondisi ini membuat lansia lebih mudah mengalami peradangan saluran napas yang memicu serangan asma.
2. Paparan alergen dan polusi
Debu, asap rokok, polusi udara, atau bulu hewan peliharaan dapat menjadi pemicu utama kambuhnya asma pada lansia. Karena kemampuan paru-paru menurun, paparan ini bisa menyebabkan sesak napas yang berat.
3. Penggunaan obat tertentu
Beberapa obat yang sering dikonsumsi lansia, seperti beta blocker (untuk tekanan darah tinggi) atau aspirin, dapat memperburuk gejala asma. Konsultasi dengan dokter sangat penting untuk menyesuaikan obat sesuai kondisi pasien.
4. Penyakit penyerta (komorbid)
Penyakit seperti gagal jantung, PPOK, atau refluks asam lambung (GERD) dapat memperparah gejala asma. Lansia dengan beberapa penyakit kronis biasanya membutuhkan penanganan yang lebih hati-hati.
Gejala Asma pada Lansia
Gejala asma pada lansia sering kali tidak khas dan bisa disalahartikan sebagai tanda penuaan atau penyakit lain. Beberapa gejala umum meliputi:
- Sesak napas terutama saat malam atau pagi hari
- Batuk kronis tanpa dahak
- Dada terasa berat atau nyeri
- Napas berbunyi mengi (wheezing)
- Mudah lelah saat beraktivitas ringan
Jika gejala tersebut muncul berulang, segera lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Faktor Risiko Asma pada Lansia
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko asma pada lansia antara lain:
- Riwayat asma di masa muda
- Paparan asap rokok aktif maupun pasif
- Riwayat alergi atau penyakit kulit alergi (dermatitis)
- Kondisi lingkungan dengan polusi tinggi
- Obesitas atau kurang aktivitas fisik
Baca juga: Lansia Tiba-tiba Sesak Napas? Ini Penyebab & Cara Penanganannya
Cara Mengatasi Asma pada Lansia

Penanganan asma pada lansia memerlukan perhatian khusus karena tubuh mereka lebih rentan terhadap efek samping obat dan komplikasi. Berikut cara-cara efektif yang bisa dilakukan:
1. Penggunaan obat inhaler sesuai resep dokter
Inhaler adalah terapi utama untuk mengontrol asma. Lansia perlu diajari cara menggunakan inhaler dengan benar agar obat terserap optimal. Dokter mungkin akan menyesuaikan dosis berdasarkan kemampuan pasien.
2. Hindari pemicu asma
Identifikasi dan hindari faktor pemicu seperti debu, asap rokok, atau udara dingin. Rumah sebaiknya selalu bersih dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
3. Lakukan pemeriksaan rutin
Pemeriksaan berkala membantu memantau kondisi paru-paru dan menyesuaikan pengobatan bila diperlukan. Dokter juga dapat melakukan tes fungsi paru untuk menilai keparahan asma.
4. Menjaga gaya hidup sehat
Asupan nutrisi yang seimbang, olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga, serta tidur yang cukup dapat membantu memperkuat sistem imun dan memperbaiki fungsi pernapasan.
5. Dukungan dari perawat atau caregiver profesional
Bagi lansia yang tinggal sendiri atau membutuhkan bantuan, pendampingan dari perawat profesional sangat membantu dalam memantau penggunaan obat, mencatat gejala, dan memberikan pertolongan pertama saat serangan asma terjadi.
Baca juga: Asam Lambung Naik? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Pencegahan Asma pada Lansia
Pencegahan tetap menjadi langkah terbaik untuk mengurangi frekuensi dan keparahan serangan asma. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan meliputi:
- Menjaga kebersihan lingkungan rumah
- Menghindari paparan asap rokok dan polusi
- Mengonsumsi makanan sehat tinggi antioksidan
- Rutin berolahraga sesuai kemampuan
- Melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia untuk mencegah infeksi pernapasan
FAQ tentang Asma pada Lansia
1. Apakah asma pada lansia bisa sembuh total?
Tidak, asma termasuk penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, tetapi dapat dikontrol dengan pengobatan dan gaya hidup sehat.
2. Apakah lansia boleh berolahraga jika memiliki asma?
Boleh, selama dilakukan dengan intensitas ringan dan di bawah pengawasan dokter. Olahraga justru membantu memperkuat paru-paru.
3. Kapan harus segera ke dokter?
Jika lansia mengalami sesak napas berat, sulit bicara, atau bibir membiru, segera bawa ke fasilitas kesehatan terdekat karena itu tanda serangan asma berat.
Perlu Bantuan Profesional? Hubungi Insan Medika
Asma pada lansia memang memerlukan perhatian khusus, terutama dalam hal pengobatan dan pencegahan. Dukungan dari keluarga dan tenaga medis sangat penting agar lansia tetap bisa hidup nyaman dan berkualitas meski memiliki kondisi ini.
Jika Anda membutuhkan bantuan profesional untuk merawat lansia dengan asma di rumah, gunakan layanan Insan Medika. Melalui platform ini, Anda dapat menemukan perawat lansia profesional yang berpengalaman dalam menangani penyakit pernapasan kronis seperti asma.






