Home ยป Lansia Tiba-tiba Sesak Napas? Ini Penyebab & Cara Penanganannya

Lansia Tiba-tiba Sesak Napas? Ini Penyebab & Cara Penanganannya

lansia tiba-tiba sesak napas

Sesak napas yang terjadi tiba-tiba pada lansia bisa menjadi tanda masalah serius pada jantung, paru-paru, atau sistem pernapasan lainnya. Kondisi ini tak jarang membuat keluarga panik, terutama bila muncul tanpa riwayat penyakit sebelumnya. Meski tampak sepele, sesak napas mendadak pada usia lanjut bisa mengancam jiwa jika tidak segera ditangani dengan tepat.

Pada lansia, sistem organ tubuh sudah tidak sekuat dulu. Jantung dan paru-paru mungkin mengalami penurunan fungsi alami akibat penuaan. Karena itu, memahami penyebab dan cara penanganannya sangat penting agar keluarga bisa memberikan pertolongan cepat sekaligus mencegah risiko yang lebih berat.

Penyebab Lansia Tiba-tiba Sesak Napas

lansia tiba-tiba sesak napas
pexels.com

Sesak napas pada lansia bisa disebabkan oleh berbagai faktor medis. Berikut beberapa penyebab yang paling sering terjadi:

1. Gagal Jantung

Menurut Cleveland Clinic, gagal jantung terjadi ketika otot jantung tidak mampu memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh. Akibatnya, cairan dapat menumpuk di paru-paru, menyebabkan kesulitan bernapas terutama saat berbaring. Tanda lainnya meliputi kaki bengkak, cepat lelah, dan batuk berdahak putih atau berbusa.

2. Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)

PPOK termasuk penyakit paru seperti bronkitis kronis dan emfisema yang umumnya disebabkan oleh riwayat merokok jangka panjang. Lansia dengan PPOK akan merasa sesak napas bahkan saat melakukan aktivitas ringan. Berdasarkan data National Heart, Lung, and Blood Institute, gejalanya cenderung memburuk seiring waktu bila tidak mendapatkan pengobatan rutin.

3. Asma

Meski sering dianggap penyakit anak-anak, asma juga dapat terjadi pada orang lanjut usia. Asma pada lansia biasanya dipicu oleh alergi, udara dingin, atau paparan asap. Ciri khasnya adalah sesak napas mendadak disertai bunyi mengi (napas berbunyi).

4. Infeksi Paru-paru (Pneumonia)

Pneumonia sering menyerang lansia karena sistem kekebalan tubuh mereka menurun. Infeksi ini menyebabkan paru-paru meradang dan penuh cairan, sehingga mengganggu proses pernapasan. Gejalanya meliputi demam, batuk berdahak kuning/hijau, nyeri dada, dan sesak berat.

5. Emboli Paru (Sumbatan Pembuluh Darah Paru)

Emboli paru terjadi ketika gumpalan darah menyumbat aliran darah ke paru-paru. Kondisi ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian mendadak. Lansia dengan riwayat operasi besar, imobilitas lama, atau gangguan pembekuan darah berisiko tinggi mengalami emboli paru.

6. Anemia Berat

Kekurangan sel darah merah dapat membuat oksigen tidak tersalurkan dengan baik ke seluruh tubuh, menyebabkan tubuh cepat lelah dan sesak napas meskipun tanpa aktivitas berat. Kondisi ini sering tidak disadari hingga gejala menjadi parah.

Gejala dan Tanda Bahaya yang Perlu Diwaspadai

Sesak napas pada lansia sering kali disertai tanda-tanda lain yang bisa membantu mengenali kondisi dasarnya. Waspadai jika muncul gejala berikut:

  • Napas cepat atau tersengal-sengal bahkan saat istirahat.
  • Wajah atau bibir tampak kebiruan.
  • Nyeri atau tekanan di dada.
  • Batuk terus-menerus disertai dahak atau darah.
  • Kelelahan ekstrem atau pusing.
  • Bengkak pada kaki atau pergelangan.

Jika gejala di atas muncul tiba-tiba, segera bawa lansia ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis darurat.

Baca juga: Lansia Tidak Mau Makan? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Cara Penanganan Lansia yang Tiba-tiba Sesak Napas

lansia tiba-tiba sesak napas
pexels.com

Menangani sesak napas pada lansia membutuhkan langkah cepat dan tepat. Berikut panduan yang bisa dilakukan oleh keluarga di rumah sebelum dan sesudah mendapatkan perawatan medis.

1. Tenangkan Lansia dan Atur Posisi Duduk

Pastikan lansia tetap tenang, karena kepanikan dapat memperburuk sesak napas. Bantu mereka duduk tegak atau setengah duduk dengan sandaran bantal di belakang punggung untuk memudahkan aliran udara ke paru-paru.

2. Longgarkan Pakaian dan Pastikan Sirkulasi Udara

Longgarkan pakaian di leher dan dada, buka jendela atau nyalakan kipas untuk membantu sirkulasi udara segar. Hindari lingkungan yang berdebu atau berasap.

3. Gunakan Oksigen (Jika Ada)

Apabila lansia menggunakan tabung oksigen di rumah, segera pasang sesuai dosis yang diresepkan dokter. Jangan meningkatkan tekanan oksigen tanpa petunjuk medis karena bisa berisiko.

4. Berikan Obat Sesuai Resep Dokter

Lansia dengan riwayat penyakit paru atau jantung biasanya memiliki obat rutin, seperti inhaler atau diuretik. Pastikan obat tersebut diminum sesuai aturan. Jangan memberikan obat baru tanpa petunjuk dokter.

5. Segera Hubungi Tenaga Medis

Jika sesak napas tidak membaik dalam beberapa menit, segera hubungi layanan darurat atau bawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Kondisi seperti gagal jantung, pneumonia, atau emboli paru membutuhkan pemeriksaan dan penanganan profesional.

Baca juga: Asam Lambung Naik? Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya

Tips Mencegah Sesak Napas pada Lansia

Pencegahan jauh lebih baik daripada penanganan darurat. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan:

1. Rutin Periksa Kesehatan

Lansia sebaiknya menjalani pemeriksaan rutin minimal setiap 6 bulan untuk memantau kesehatan jantung, paru, dan tekanan darah. Pemeriksaan dini bisa mencegah komplikasi serius.

2. Hindari Asap Rokok dan Polusi

Paparan asap rokok dan polusi udara dapat memperparah kondisi paru. Pastikan lingkungan tempat tinggal lansia memiliki ventilasi yang baik dan bebas dari asap rokok.

3. Jaga Pola Makan Sehat

Konsumsi makanan bergizi tinggi zat besi, protein, dan vitamin dapat membantu menjaga kadar oksigen dalam darah. Batasi garam bagi lansia dengan gangguan jantung agar tidak terjadi penumpukan cairan di paru.

4. Lakukan Aktivitas Fisik Ringan

Senam pernapasan, jalan kaki ringan, atau yoga bisa membantu memperkuat otot pernapasan dan meningkatkan kapasitas paru-paru. Namun, aktivitas harus disesuaikan dengan kemampuan fisik lansia.

5. Pastikan Cukup Istirahat

Kurang tidur dan kelelahan dapat memperburuk kondisi pernapasan. Pastikan lansia mendapatkan tidur berkualitas dan cukup setiap malam.

FAQ tentang Sesak Napas pada Lansia

1. Apakah sesak napas pada lansia selalu berbahaya?
Tidak selalu, tetapi bila terjadi tiba-tiba atau disertai gejala berat seperti nyeri dada dan wajah kebiruan, segera cari pertolongan medis.

2. Apakah lansia dengan riwayat asma bisa sembuh total?
Asma tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, namun dapat dikendalikan dengan obat dan gaya hidup sehat agar tidak kambuh.

3. Apakah terapi oksigen bisa digunakan setiap hari?
Terapi oksigen hanya boleh digunakan sesuai anjuran dokter. Penggunaan tanpa pengawasan bisa menimbulkan efek samping.

4. Kapan harus membawa lansia ke rumah sakit?
Jika sesak napas berlangsung lebih dari 5 menit, disertai nyeri dada, atau kesadaran menurun, segera bawa ke IGD.

Dapatkan Bantuan dari Perawat Profesional & Berpengalaman hanya di Insan Medika

Menangani lansia yang tiba-tiba sesak napas membutuhkan ketenangan dan pengetahuan dasar pertolongan pertama. Dengan memahami penyebab dan langkah penanganannya, keluarga bisa membantu mengurangi risiko fatal dan mempercepat proses pemulihan.

Jika Anda membutuhkan bantuan profesional untuk merawat lansia yang memiliki gangguan pernapasan atau penyakit kronis, gunakan layanan Insan Medika. Melalui platform ini, Anda dapat menemukan perawat lansia profesional yang siap memberikan perawatan medis maupun pendampingan harian di rumah dengan aman dan empatik.

Butuh Perawat Live-In untuk Orang Terkasih?

Temukan perawat handal dan profesional dari Insan Medika yang sepenuh hati merawat dan mendampingi lansia hingga pasien yang terpasang alat.

Pilih Perawat
Perawatan live-in