Home ยป 4 Latihan untuk Baca Tulis bagi Anak Disleksia

4 Latihan untuk Baca Tulis bagi Anak Disleksia

Seringnya, anak pengidap disleksia akan memiliki masalah menghubungkan suara yang dihasilkan oleh satu huruf (misalnya, tertukar atau kebingungan membedakan “b” dan “d”), kebingungan mengurutkan urutan huruf untuk membentuk suatu kata, atau mengartikan suara dari huruf-huruf yang membentuk sebuah kata. Disleksia umumnya dikaitkan dengan masalah kelancaran membaca, tapi masalah pengolahan informasi ini juga dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam menulis, mengeja, dan bahkan berbicara.

Latihan multisensorik adalah cara mengajar yang melibatkan lebih dari satu indra dalam satu waktu. Bagi anak-anak yang memiliki kesulitan membaca, mungkin akan terasa sulit untuk memperhatikan semua detail dalam kosakata baru, terutama jika kata tersebut memiliki ejaan yang tidak biasa. Dengan penggunaan penglihatan, pendengaran, gerakan dan sentuhan, teknik ini dapat sangat membantu proses belajarnya. Berikut adalah beberapa dari banyak contoh latihan multisensory yang bisa digunakan untuk membantu anak yang kesulitan membaca:

1. Ajarkan mendetail

Related image

http://repode.com

Pertama, ajarkan anak dengan menunjukkan satu kata, misalnya “beruang” dan bacakan untuknya dengan suara yang jelas dan lantang. Kemudian, minta ia untuk coba mengeja huruf pembentuk kata tersebut. Tanyakan huruf hidup apa saja yang ia lihat, huruf apa yang ia lihat di awal, tengah, dan akhir kata. Hal ini akan membantunya untuk menganalisis kosakata tersebut dan memprosesnya dengan terinci.

2. Menggunakan balok huruf

Image result for latihan membaca shutterstock

https://parenting.dream.co.id

Menyusun suatu kata dengan balok mainan warna-warni berbentuk huruf dapat membantu anak untuk menghubungkan suara dengan huruf. Untuk meningkatkan latihan si kecil, Anda bisa mengkategorikan warna yang berbeda untuk kelompok huruf hidup dan huruf konsonan, merah dan biru, misalnya.

Selagi mereka menyusun kata, minta mereka untuk mengeja bunyi huruf-huruf tersebut, kemudian minta ia untuk mengatakan kata utuhnya dengan jelas setelah ia selesai menyusun kata.

3. Ketukan jari

Menggunakan ketukan jari saat mengeja huruf mengajarkan anak untuk merasa, meraba, dan mendengar bagaimana huruf-huruf tertentu bisa membentuk satu kata, beserta bunyi keseluruhannya.

Misalnya, kata “Budi”. Minta anak untuk mengetukkan jari telunjuk ke ibu jarinya saat mereka mengucapkan huruf “b”, ketukkan jari tengah dengan ibu jari saat mengucapkan huruf “d”, jari manis dengan ibu jari saat mengucapkan “u”, dan kelingking untuk huruf “i”.

4. Bantuan gambar

Image result for anak belajar gambar shutterstock

https://www.vemale.com

Untuk beberapa anak, mengingat kata akan lebih mudah jika mereka menghubungkannya dengan suatu gambar. Berikut salah satu cara untuk menyiasatinya:

Tuliskan kata yang ingin dilatih pada kedua sisi kertas, misalnya kata “dua”. Pada satu sisi, Anda bersama si kecil bisa menggambar langsung pada kata tersebut (misalnya, menambahan dua buah mata di atas huruf U untuk menggambar wajah tersenyum; atau menggambar angsa yang melambangkan bentuk angka “2”). 

Untuk memiliki layanan home care kesehatan, Anda dapat kunjungi website kami dan Anda juga bisa mengandalkan aplikasi Insan Medika yang dapat diunduh di Google Play. Insan Medika adalah perusahaan agency perawat home care terpercaya di Indonesia. Menghadirkan layanan medis dengan pemasangan alat yang didukung oleh staff perawat profesional dan layanan non medis untuk perawatan lansia dan baby sitter.

Butuh Perawat Live-In untuk Orang Terkasih?

Temukan perawat handal dan profesional dari Insan Medika yang sepenuh hati merawat dan mendampingi lansia hingga pasien yang terpasang alat.

Pilih Perawat
Perawatan live-in