Ternyata Beda Lho Gejala Asma dan Bronkitis
28 June 2018Asma dan bronkitis merupakan penyakit yang terlihat serupa tapi tak sama. Keduanya sama-sama membuat saluran udara menjadi meradang, yaitu membengkak sehingga udara sulit bergerak ke paru-paru. Akibatnya, lebih sedikit oksigen yang masuk. Kekurangan oksigen inilah yang pada akhirnya menyebabkan gejala sesak napas, batuk, dan rasa sesak di dada. Namun, jangan salah, tidak semua gejala asma juga merupakan gejala bronkitis. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan mengenai perbedaan gejala asma dan bronkitis seperti yang dilansir hellosehat.
Perbedaan gejala asma dan bronkitis
Gejala asma dan bronkitis pada dasarnya hampir sama. Hanya saja terdapat beberapa hal yang membedakan. Mengi, sesak napas, batuk, dan rasa sesak di dada merupakan gejala yang dirasakan baik oleh pengidap asma maupun bronkitis. Selain itu, ada beberapa gejala lainnya yang membedakan yaitu:
Asma
http://makassar.tribunnews.com
- Serangan yang bersifat tiba-tiba dan terjadi karena serangkaian pemicu.
- Gejala asma bisa datang dan pergi.
- Gejala akan membaik jika diberi obat bronkodilator.
- Lebih sering timbul suara mengi (napas berbunyi lirih seperti siulan atau ngik-ngik).
Bronkitis
- Batuk dengan atau tanpa dahak. Biasanya dahak yang dikeluarkan berwarna bening, kehijauan, dan kekuningan.
- Batuk terus menerus.
- Pilek.
- Demam rendah dengan suhu sekitar 37,7 sampai 38,8 derajat Celcius.
- Badan terasa panas dingin (meriang).
- Rasa pegal di seluruh tubuh.
- Gejala bronkitis akan menetap selama infeksi masih berada di dalam tubuh.
Pengobatan asma dan bronkitis
Beda gejala dan penyebab, beda pula jenis pengobatannya. Berikut perbedaan pengobatan asma dan bronkitis.
Asma
Biasanya asma diatasi dengan cara mencegah pemicunya. Misalnya stres, alergi, dan obat-obatan tertentu. Selain itu, dokter juga akan meresepkan inhaler untuk mengobati gejala yang muncul secara tiba-tiba.
Inhaler tersebut berisi bronkodilator untuk mengurangi gejala sesak. Sedangkan untuk penggunaan jangka panjang yang berfungsi sebagai mencegah terjadinya asma (controller) dokter mungkin memberikan inhaler kortikosteroid.
Bronkitis
Bronkitis akut biasanya akan hilang dengan sendirinya. Dokter akan menyarankan Anda untuk banyak beristirahat, minum banyak cairan, dan meresepkan obat penghilang rasa sakit akibat batuk yang tidak kunjung berhenti.
Sedangkan bronkitis kronis biasanya diobati dengan steroid untuk mengurangi peradangan, obat antibiotik, dan obat bronkodilator. Obat ini juga dapat membantu membersihkan produksi lendir berlebih yang menyumbat saluran napas.