Obesitas adalah kelebihan lemak dalam tubuh yang dapat menjadikan tubuh kelebihan berat badan. Tapi, tidak semua kelebihan lemak itu bisa dijadikan indikasi bahwa seseorang mengidap obesitas. Seseorang dapat dikatakan obesitas jika berat badannya lebih besar 30% atau lebih dari berat badan idealnya.
Obesitas bisa terjadi karena faktor genetik
https://theconversation.com
Ternyata, obesitas dapat diturunkan dalam keluarga. Gen-gen yang diturunkan orangtua ini memiliki hubungan dengan anak yang obesitas. Jika tak satupun orangtua mengalami obesitas, ada 10% kemungkinan sang anak akan menjadi obesitas. Jika salah satu dari orangtua mengalami obesitas, ada 40% kemungkinan anak akan menjadi obesitas. Dan, jika kedua orangtua yang mengalami obesitas, maka kemungkinan anak menjadi obesitas naik menjadi 70%.
Faktor genetik yang menjadikan obesitas ini diperkuat dengan satu penelitian yang melibatkan anak kembar; karena anak kembar memiliki gen yang sama. Anak kembar dikumpulkan di satu asrama, salah satu dari mereka diberikan asupan makanan lebih banyak 1000 kalori dibandingkan saudara mereka. Hasilnya, pada anak kembar yang diberikan asupan 1000 kalori lebih banyak, berat badannya tidak jauh berbeda dengan saudaranya. Kalaupun naik, berat badan dari kelompok pemakan yang lebih banyak ini “membesar” badannya pada bagian yang sama dengan saudaranya.
Ada juga fat cell (terjemahan bebas: sel gendut) yang merupakan faktor yang dapat menyebabkan obesitas. Fat cell adalah tempat untuk menyimpan lemak dalam tubuh. Seorang manusia dewasa memiliki sekitar 30-40 juta fat cell dalam tubuhnya. Pada penelitian yang dilakukan tentang fat cell, orang yang mengalami obesitas memiliki jumlah fat cell tiga kali lebih banyak dari orang dewasa normal. Pada penelitian yang dilakukan kepada tikus, tikus yang mengalami obesitas adalah tikus yang memiliki fat cell dua kali lebih banyak dari teman sekandangnya.
Obesitas juga bisa terjadi karena diet yang salah
http://mommiesdaily.com
Diet yang biasa dilakukan oleh orang awam adalah dengan mengurangi asupan makanan. Sesungguhnya ini adalah hal yang salah. Dengan pengurangan makan, banyak hal yang dapat terjadi, mulai dari metabolisme yang melambat, dan “balas dendam” atau binge eating.
Penurunan metabolisme yang disebabkan oleh diet yang salah adalah masalah besar bagi orang yang mengidap obesitas untuk turun berat badan. Penurunan metabolisme justru dapat membuat badan menjadi lebih gemuk; karena penurunan metabolisme artinya melambatnya pembakaran energi yang sebelumnya telah dikonsumsi dari makanan. Selain itu, dengan membuat orang yang mengalami obesitas menahan laparnya, hal ini dapat menyebabkan binge eating, atau makan berlebihan ketika bertemu dengan makanan. Pada tikus yang dibiarkan kelaparan dalam empat hari, ketika tikus tersebut diberikan makanan, dengan cepat berat badan tikus kembali karena asupan yang mereka makan menjadi sepeti “balas dendam”.