Pneumonia pada bayi adalah salah satu kondisi serius yang membutuhkan perhatian cepat dan tepat. Penyakit ini terjadi ketika jaringan paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi, baik oleh bakteri, virus, maupun jamur. Kondisi ini dapat berkembang cepat, terutama pada bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang masih belum matang.
Dalam banyak kasus, pneumonia dapat terlihat seperti flu berat atau batuk pilek biasa pada awalnya. Namun, gejalanya dapat memburuk dalam hitungan jam. Itulah mengapa orang tua perlu mengenali tanda-tanda awalnya agar penanganan medis dapat diberikan sesegera mungkin. Mari kita bahas penyebab, gejala, faktor risiko, cara penanganan, dan pencegahannya secara lengkap di bawah ini.
Daftar Isi
Penyebab Pneumonia pada Bayi

Pneumonia dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme. Mengutip dari WHO, infeksi pneumonia pada bayi umumnya berasal dari:
1. Infeksi Bakteri
Bakteri Streptococcus pneumoniae adalah penyebab paling umum pneumonia bakterial pada bayi. Selain itu, Staphylococcus aureus dan Haemophilus influenzae tipe B juga sering menjadi pemicu. Infeksi bakteri biasanya menyebabkan gejala lebih berat dan membutuhkan terapi antibiotik.
2. Infeksi Virus
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pneumonia virus pada bayi banyak disebabkan oleh Respiratory Syncytial Virus (RSV). Virus influenza dan adenovirus juga dapat menyebabkan pneumonia. Infeksi virus umumnya menimbulkan gejala lebih ringan, tetapi tetap perlu dipantau ketat karena risiko komplikasi tinggi pada bayi.
3. Infeksi Jamur
Kasus pneumonia akibat jamur jarang terjadi, tetapi bisa muncul pada bayi dengan imun rendah atau bayi prematur. Jenis jamur seperti Pneumocystis jirovecii adalah salah satu penyebabnya.
Gejala Pneumonia pada Bayi
Gejala pneumonia pada bayi bisa berbeda dengan anak yang lebih besar maupun orang dewasa. Beberapa tanda yang harus diwaspadai meliputi:
- Demam tinggi atau demam naik-turun.
- Napas cepat, lebih dari 60 kali per menit pada bayi baru lahir atau lebih dari 50 kali per menit pada usia di atas 2 bulan.
- Tarikan dinding dada, yaitu dada tampak masuk saat bayi bernapas.
- Batuk persisten, bisa kering atau berdahak.
- Wheezing atau suara napas grok-grok.
- Bibir atau kuku kebiruan, tanda kekurangan oksigen.
- Bayi tampak sangat lemas, tidak aktif, atau sulit dibangunkan.
- Kesulitan makan atau menyusu, bayi sering melepas puting karena napas sesak.
Bila bayi menunjukkan gejala tersebut, segera cari pertolongan medis.
Faktor Risiko Pneumonia pada Bayi
Beberapa bayi memiliki risiko lebih tinggi terkena pneumonia, antara lain:
- Bayi lahir prematur.
- Berat badan lahir rendah.
- Tidak mendapatkan ASI eksklusif.
- Tinggal di lingkungan padat atau sering terpapar asap rokok.
- Riwayat penyakit jantung bawaan.
- Sistem imun lemah.
- Riwayat infeksi saluran napas berulang.
Mengetahui faktor risiko membantu orang tua lebih waspada saat gejala muncul.
Baca juga: Alergi pada Anak: Penyebab, Gejala & Cara Mengatasi
Cara Penanganan Pneumonia pada Bayi

Penanganan pneumonia harus disesuaikan dengan penyebab dan tingkat keparahannya. Berikut beberapa metode yang umum dilakukan oleh tenaga medis:
1. Terapi Antibiotik
Jika pneumonia disebabkan oleh bakteri, dokter akan memberikan antibiotik sesuai usia dan kondisi bayi. Penting bagi orang tua untuk memastikan obat diminum sesuai jadwal dan menghabiskan seluruh dosis yang diberikan agar infeksi benar-benar sembuh.
2. Nebulizer dan Terapi Oksigen
Untuk membantu pernapasan bayi, dokter mungkin merekomendasikan terapi nebulizer berisi obat bronkodilator atau saline. Pada kondisi lebih berat, bayi memerlukan oksigen tambahan untuk menjaga kadar oksigen tetap stabil.
3. Cairan dan Nutrisi yang Cukup
Bayi yang sakit sering kali kehilangan nafsu makan. Namun, kebutuhan cairan tetap harus dijaga agar bayi tidak mengalami dehidrasi. Bila perlu, cairan dapat diberikan melalui infus.
4. Rawat Inap
Bayi di bawah usia 2 bulan dengan pneumonia umumnya akan dirawat di rumah sakit sebagai langkah pencegahan komplikasi serius. Rawat inap juga diperlukan bila bayi mengalami gagal napas, saturasi oksigen rendah, atau ada tanda-tanda dehidrasi.
Baca juga: Anak Rewel Setelah Imunisasi? Ini Cara Efektif Mengatasinya!
Cara Mencegah Pneumonia pada Bayi
Selain penanganan, pencegahan pneumonia sangat penting, terutama pada bayi yang rentan. Beberapa langkah berikut dapat membantu:
1. Imunisasi Lengkap
Vaksin pneumokokus (PCV), Hib, influenza, dan vaksin RSV untuk kelompok tertentu dapat membantu melindungi bayi dari penyebab utama pneumonia. Pastikan jadwal imunisasi sesuai anjuran dokter.
2. ASI Eksklusif
ASI mengandung antibodi alami yang membantu memperkuat daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi.
3. Menjaga Kebersihan Tangan
Kuman sangat mudah berpindah melalui tangan. Pastikan semua orang yang bersentuhan dengan bayi mencuci tangan terlebih dahulu.
4. Menghindari Paparan Asap Rokok
Asap rokok dapat merusak saluran pernapasan bayi dan meningkatkan risiko pneumonia.
5. Jaga Lingkungan Tetap Bersih
Ventilasi rumah yang baik, kebersihan tempat tidur, serta lingkungan bebas debu membantu mencegah iritasi saluran napas.
6. Hindari Kontak dengan Orang Sakit
Bayi rentan tertular infeksi dari orang sekitar. Batasi kontak dengan orang yang sedang flu, batuk, atau demam.
FAQ Seputar Pneumonia pada Bayi
1. Apakah pneumonia pada bayi bisa sembuh total?
Ya, sebagian besar bayi dapat pulih dengan baik jika mendapat penanganan tepat dan cepat.
2. Berapa lama masa penyembuhan pneumonia pada bayi?
Rata-rata 1–3 minggu, tergantung tingkat keparahan dan respon terhadap pengobatan.
3. Apakah pneumonia bisa kambuh?
Bisa, terutama jika bayi memiliki faktor risiko seperti sistem imun lemah atau tinggal di lingkungan tidak sehat.
4. Kapan harus membawa bayi ke IGD?
Segera ke IGD jika bayi tampak sesak berat, bibir kebiruan, demam tinggi tidak turun, atau sulit dibangunkan.
Butuh Perawat Profesional? Percayakan Insan Medika
Pneumonia pada bayi adalah kondisi serius yang tidak boleh dianggap remeh. Dengan mengenali gejala sejak dini, memahami penyebabnya, dan mengetahui langkah penanganannya, orang tua dapat membantu mencegah komplikasi berbahaya. Bayi yang menunjukkan tanda pneumonia harus segera mendapatkan perhatian medis agar pemulihan lebih cepat dan aman.
Jika Anda membutuhkan bantuan pendampingan profesional untuk merawat bayi yang sedang sakit, termasuk kasus pneumonia atau gangguan pernapasan lainnya, Anda dapat mengandalkan layanan perawat bayi dari Insan Medika. Kami menyediakan perawat terlatih, profesional, dan siap memberikan perawatan intensif selama masa pemulihan.



