Home ยป Kenali Pacemaker, Alat Pacu Jantung Penolong Banyak Orang

Kenali Pacemaker, Alat Pacu Jantung Penolong Banyak Orang

pacemaker

Jantung merupakan salah satu organ vital dalam tubuh manusia yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh. Namun, ketika terdeteksi masalah sistem kelistrikan jantung yang membuat detaknya tidak normal, maka diperlukan penanganan pertama. Salah satunya adalah dengan pemasangan pacemaker atau alat pacu jantung.

Meski terlihat familiar, tapi mayoritas masyarakat umum belum tahu apa itu pacemaker jantung. Nah, bagi Anda yang tertarik ingin tahu lebih banyak tentang alat pacu jantung tersebut, simak ulasan selengkapnya di bawah ini. 

Apa Itu Pacemaker atau Alat Pacu Jantung?

Sederhananya, pacemaker merupakan alat medis yang dapat menstimulasi otot jantung secara elektrik, agar menghasilkan detak jantung yang normal. Biasanya, dokter spesialis jantung akan menempatkan alat tersebut di dada bagian atas melalui prosedur bedah atau melalui pembuluh darah tanpa bedah.

Dengan menggunakan alat pacu jantung, maka dokter dapat memantau dan menjaga detak jantung sesuai dengan program, agar tubuh pasien mendapatkan pasokan oksigen dan nutrien dalam darah yang cukup. Di dalam praktiknya, dokter dapat memasang alat ini secara permanen maupun temporer, sesuai kondisi pasien.

Itulah mengapa, ada juga jenis alat pacu jantung permanen yang akan digunakan pada kondisi pasien tertentu. Nantinya, alat ini akan merasakan setiap detak jantung penggunanya serta menstimulasi otot jantung ketika detaknya menurun.

Alasan Seseorang Harus Menggunakan Pacemaker

Umumnya, pacemaker jantung digunakan untuk menangani pasien aritmia atau detak jantung abnormal. Selain itu, pemilik penyakit jantung pada lansia dan pasien gagal jantung juga mungkin membutuhkannya. 

Namun, tentu tidak semua pasien aritmia atau gagal jantung membutuhkan alat ini. Sebab, alasan utama pasien membutuhkan alat pacu jantung adalah karena detak jantungnya terlalu lambat atau ada jeda yang terlalu lama.

Risiko Menggunakan Pacemaker pada Pasien

Pada beberapa kondisi khusus, kerap terjadi kontraindikasi yang dialami pasien setelah pemasangan alat pacu jantung. Kontraindikasi ini dapat dianggap sebagai kondisi ketika alat tersebut tidak berguna, tidak efektif, atau bahkan membahayakan.

Adapun berbagai risiko yang dapat muncul akibat penggunaan pacemaker pada pasien adalah sebagai berikut.

  • Terjadi sinkop, tanpa penyebab yang jelas.
  • Mengalami sinus bradikardia tanpa adanya gejala signifikan.
  • Blok sinoatrial atau sinus arrest tanpa mengalami gejala signifikan.
  • Terjadi pemanjangan interval RR tanpa gejala.
  • Mengalami Atrioventricular atau AV block derajat I atau AV block derajat II Mobitz tipe I tanpa gejala.
  • Respons jantung hipersensitif, yang terjadi akibat stimulasi sinus karotis tanpa gejala dan/atau dengan gejala ringan, seperti melayang atau pusing.

Cara Kerja Pacemaker atau Alat Pacu Jantung

Di dalam kondisi normal, sebenarnya jantung sudah memiliki sistem kelistrikan sendiri. Sistem kelistrikan ini akan memberi tahu kapan waktu jantung berkontraksi. Dengan begitu, jantung bisa mendistribusikan darah ke seluruh tubuh.

Jika terdapat gangguan pada sistem kelistrikan jantung tersebut, biasanya dokter akan langsung merekomendasikan pasien untuk menggunakan pacemaker

Sederhananya, alat pacu jantung yang digunakan dalam dunia medis saat ini terdiri dari dua bagian, yakni alat pacu jantung yang mendapatkan sumber energi dari baterai dan juga kabel yang terhubung ke jantung.

Apabila alat tersebut sudah dipasang ke pasien, maka nantinya alat ini akan mengirimkan listrik ke jantung, agar bisa berdetak secara normal.

Tipe-Tipe Pacemaker yang Digunakan dalam Dunia Kesehatan

Setelah mengetahui apa itu pacemaker, di bawah ini adalah berbagai tipe alat pacu jantung permanen yang umum digunakan pada pasien jantung dalam dunia kesehatan.

  1. Leadless Pacemaker, yakni alat pacu jantung berukuran kecil yang dipasang di dinding jantung bagian dalam, sehingga tidak membutuhkan kabel.
  2. Single Chamber, yakni kabel penghubung alat pacu jantung yang akan dipasang pada salah satu bilik jantung.
  3. Dual Chamber, yakni kabel penghubung alat pacu jantung yang akan dipasang pada dua bilik jantung.
  4. Biventricular, yakni alat pacu jantung yang menggunakan tiga kabel penghubung, di mana dua di antaranya akan dipasang pada bagian bawah (ventrikel) dan satu kabel dipasang pada bilik atas. 

Prosedur Pemasangan Pacemaker

Dokter dapat memasang pacemaker jantung sesuai jadwal atau saat dalam kondisi darurat. Alat pacu jantung ini akan dipasang pada pasien gawat darurat berjenis sementara. Sementara apabila pemasangannya dijadwalkan, maka pasien bisa menanyakan terkait prosedur pemasangan kepada dokter jantung terlebih dahulu.

Di dalam prosedur pemasangannya, pasien akan dibius, sehingga membuat bagian tubuh menjadi mati rasa atau tertidur. Kemudian, pasien juga akan mendapatkan antibiotik untuk mencegah infeksi dan pengencer darah untuk mengantisipasi terjadinya pembekuan darah.

Sementara prosedur pemasangannya tergantung dari jenis pacemaker yang digunakan. Jadi, bisa melalui operasi pembedahan pada dada ataupun memasukkannya melalui pembuluh darah vena tanpa operasi. 

Pasca pemasangan, pasien harus menginap di rumah sakit dan menjalani pemeriksaan terhadap alat pacu jantung selama beberapa hari.

Perawatan Setelah Pemasangan Pacemaker

Apabila pasien sudah selesai dipantau dan diperbolehkan pulang, maka dokter jantung akan kembali mengecek pacemaker secara berkala. Sering kali pasien sudah bisa melakukan rutinitasnya kembali setelah beberapa hari istirahat. 

Akan tetapi, terdapat sejumlah pantangan yang harus diperhatikan agar pacemaker jantung tetap bisa berfungsi dengan maksimal. Salah satunya adalah pasien harus menjauhkan diri dari medan magnet yang kuat, seperti pada sejumlah peralatan elektronik rumah tangga.

Hal ini penting diperhatikan, karena pacemaker cukup sensitif terhadap medan magnet. Kemudian, saat menggunakan telepon genggam, sebaiknya pasien tidak mendekatkan teleponnya dengan lokasi pemasangan alat pacu jantung.

Selain itu, pasien juga harus menghindari berbagai aktivitas yang berat dan dapat memengaruhi bagian lengan atas. Apabila pasien mengalami demam tinggi dalam waktu lama atau pusing hingga pingsan, segera hubungi dokter jantung dan pergi ke rumah sakit.

Sudah Lebih Paham tentang Pacemaker sebagai Alat Pacu Jantung?

Itulah penjelasan tentang pacemaker sebagai alat pacu jantung, mulai dari definisi, cara kerja, tipe, hingga prosedur pemasangan dan perawatan setelahnya. Jika Anda merupakan pasien jantung atau memiliki kerabat dengan riwayat penyakit jantung, maka penting untuk mengetahui hal ini.

Khususnya jika dokter spesialis jantung sudah menyarankan untuk segera melakukan pemasangan alat pacu jantung permanen, agar kondisi tidak semakin parah. Namun, bagi pasien yang sudah lanjut usia, disarankan untuk menggunakan jasa perawat orang sakit, agar perawatan lebih optimal.

Tidak perlu khawatir, karena jasa tersebut menggunakan perawat profesional yang sudah berpengalaman. Salah satu yang menyediakan jasa layanan tersebut adalah Insan Medika. Insan Medika merupakan agency penyalur perawat home care yang melayani perawatan pasien di rumah selama 24 Jam. Insan Medika juga terdiri dari tim dan perawat yang berpengalaman dalam hal ini. 

Dengan menggunakan jasa perawat untuk orang sakit dari Insan Medika, maka Anda tidak perlu khawatir dengan perawatan pasien jantung pasca proses pemasangan pacemaker. Tunggu apa lagi? hubungi kontak Insan Medika sekarang!

FAQ

Apa yang dimaksud dengan pacemaker?

Pacemaker merupakan perangkat medis yang secara elektrik mampu menstimulasi otot jantung untuk berkontraksi, agar bisa menghasilkan detak jantung dan mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh.

Mengapa orang memakai alat pacu jantung? 

Karena jantung berdetak terlalu lambat, memiliki penyakit kelenjar sinus, atau pernah mengalami serangan jantung.

Apa fungsi pacemaker?

Menghantarkan impuls listrik untuk memacu jantung berkontraksi hingga akhirnya berdetak dengan normal.

Berapa lama alat pacu jantung dapat bertahan?

Alat pacu jantung dapat bertahan antara 6 sampai 15 tahun. Namun, pemeriksaan rutin perlu dilakukan untuk mendeteksi apakah baterai sudah habis atau ada masalah dengan kabel.

Butuh Perawat Live-In untuk Orang Terkasih?

Temukan perawat handal dan profesional dari Insan Medika yang sepenuh hati merawat dan mendampingi lansia hingga pasien yang terpasang alat.

Pilih Perawat
Perawatan live-in