Kembali ke part 1
3. Menyalakan Kreativitas
Proses kreatif bisa lumayan rumit. Terkadang mengalir, kadang tidak. Kabar baiknya adalah Anda dapat memunculkan kembali kreativitas dengan teknik mencatat jurnal, misalnya menulis menggunakan tangan yang tidak dominan.
Menggunakan tangan yang non-dominan mengaktifkan otak kanan yang dikenal sebagai tempat bagi pengolahan visual, imajinasi, dan kreativitas. Tentu saja, kemampuan menulis indah Anda tidak istimewa, tapi pemikiran, emosi, dan kata-kata yang tertuang bisa menjadi karya seni.
Untuk membawa ke tingkat yang lebih tinggi, bawalah aktivitas menulis jurnal ini ke luar rumah dan bergeraklah. Bawalah pulpen dan buku catatan kecil di saku saat berjalan-jalan di alam terbuka. Beberapa ide terbaik muncul ketika Anda bergerak, mendapatkan oksigen untuk otak, dan memberi ruang bagi pikiran untuk mengalir lebih bebas.
Satu cara lain untuk memicu inspirasi ketika kreativitas mentok adalah menulis morning pages (tulisan panjang, sekitar tiga halaman).
4. Mengurangi Gelisah dan Stres
Tekanan emosi bisa sangat berbahaya secara psikologis maupun fisikal. Anda dapat terjebak dalam pengalaman traumatis masa lalu atau jadi takut akan masa depan.
Jika ini terjadi, Anda cenderung menghidupkan kembali pengalaman dan bayangan tersebut, yang menyebabkan tubuh melepaskan zat-zat kimia, misalnya adrenalin dan kortisol, seakan ini benar-benar terjadi. Zat tersebut dapat mengurangi rasa sakit dan penyakit yang berhubungan dengan stres.
Ketika Anda mulai merasa stres, penting untuk punya outlet; tempat aman untuk membagi dan melepaskan emosi.
Neuropsikolog olahraga Douglas Polster menggunakan teknik yang disebut “jangan khawatir”. Dia menyarankan pasiennya menerapkan teknik itu 30 menit sehari untuk menekan/stres (jika diperlukan).
“Tuliskan, gambarkan pikiran negatif yang keluar dari kepala Anda, melalui pulpen, tuangkan ke atas kertas,” ujarnya. Ketika 30 menit Anda habis, cukup! Waktunya pergi dari kecemasan dan stres.
5. Urutkan Prioritas Anda
Kita kadang direpotkan antara kerja, olahraga, kewajiban sosial, dan urusan keluarga. Menurut Psychology Today, “Terlalu banyak informasi membekukan kapasitas lobus frontal dinamik otak kita untuk terlibat memikirkan dan membuat keputusan cerdas.”
Sempatkan diri di tengah jadwal sibuk Anda untuk menganalisis jadwal harian dan rencanakanlah untuk mengatasi masalahnya.
“Tanyakan pada diri sendiri, ‘Saya ingin pagi saya berjalan seperti apa? Sore seperti apa? Apa yang ingin saya capai dalam sehari ini?’” kata Polster.
Pada pagi hari, tuliskan jadwal Anda, harus ada di mana pada pukul berapa, tiga dari lima prioritas dan apa yang yang harus diselesaikan pada hari ini agar merasa puas. Contohnya, menelepon seseorang, menyelesaikan deadline, atau berolahraga.
Insan Medika merupakan provider homecare dan caregiver terbaik dan terpercaya. Segera temukan perawat professional pilihan Insan Medika dengan mengunjungi website kami.