Selama bertahun-tahun, rupanya penyanyi Lady Gaga menyembunyikan kenyataan bahwa dirinya menderita penyakit fibromyalgia.
Pelantun “Born This Way” ini pun tak ragu berbagi cerita di film dokumenter tentang dirinya berjudul “Gaga: Five Foot Two.”
Pada Kamis (12/9) ia juga berkicau di akun Twitternya, @ladygaga. Ia menuliskan : “Dalam dokumenter kami #chronicillness #chronicpain yang saya alami adalah #Fibromyalgia Saya ingin membantu meningkatkan kesadaran dan menghubungkan orang-orang yang memilikinya.”
twitter.com/ladygaga
Lalu Apa itu Penyakit Fibromyalgia?
Dilansir dari Alodokter, fibromyalgia atau fibromyalgia syndrome (FMS) adalah penyakit kronis di mana penderita mengalami rasa sakit di sekujur tubuh. Siapapun bisa terkena penyakit ini, tapi wanita punya risiko lebih tinggi daripada pria.
The American College of Rheumatology dan US National Institute of Health mengakui fibromyalgia sebagai kelainan sistem saraf pusat yang dapat didiagnosis dan disebabkan oleh kelainan biologis saraf yang dapat menyebabkan gangguan pada fungsi kognitif serta nyeri fisiologis. Namun sampai sekarang dokter masih belum dapat memastikan penyebab utama dari kondisi ini meskipun sudah ada berbagai teori. Hal ini menyebabkan diagnosis menjadi sulit dan memakan waktu.
Rasa sakit yang kemungkinan dialami penderita penyakit ini, termasuk Gaga antara lain sensasi terbakar, rasa sakit seperti ditusuk-tusuk atau rasa nyeri. Kadang, ia disertai gejala lain seperti sakit kepala, sulit konsentrasi, depresi, juga kram perut.
Sejumlah faktor bisa menjadi pemicu kemunculan fibromyalgia. Senyawa-senyawa dalam sistem saraf pusat berada pada kadar abnormal. Hal ini berakibat pada reaksi sistem saraf pusat yang lebih sensitif terhadap sinyal rasa sakit.
Selain itu, adanya faktor keturunan, trauma fisik atau emosional, senyawa kimia di otak yang tak seimbang, gangguan tidur juga berpengaruh.
Faktor lainnya adalah penyakit yang berhubungan dengan sendi, otot dan tulang, misalnya lupus atau osteoarthritis.
Penyakit ini termasuk penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Alodokter menyebutkan bahwa serangkaian terapi pengobatan hanya bertujuan untuk meringankan rasa sakit agar penderitanya tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
Pasien dapat merujuk ke spesialis rematik untuk mendapatkan rancangan pengobatan yang dapat meringankan gejala dan mengurangi nyeri saat kambuh. Rancangan pengobatan yang umum adalah sebagai berikut:
Anti-depresan: obat-obatan seperti Lyrica, Savella dan Cymbalta, dapat meningkatkan kadar serotonin, yang kemudian akan mengurangi nyeri dan meningkatkan suasana hati orang tersebut
Penanganan titik nyeri: dokter dapat memberi suntikan atau krim yang dilumuri dengan lidocaine atau laser dosis rendah untuk mengurangi nyeri pada titik-titik tersebut.
Terapi alternatif: pengobatan tradisional dapat digabungkan dengan terapi alternatif seperti berikut ini:
– Memijat
– Tusuk jarum (Akupuntur)
– Pijat tulang (Chiropractic)
– Umpan balik biologis
Pola makan penyisihan (Diet eliminasi): Dokter akan menyarankan pola makan penyisishan untuk menentukan apa saja makanan yang mampu menimbulkan nyeri tersebut. Pasien diberi pilihan untuk menghindari makanan tersebut sama sekali atau mencoba mengonsumsi dalam jumlah kecil yang kemudian ditingkatkan jumlahnya sampai batas yang diinginkan.
Olahraga: berolahraga merupakan salah satu aspek penting dalam terapi karena dipercaya dapat meningkatkan kondisi otot, meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, serta mengurangi ketidakseimbangan hormon.
Insan Medika merupakan provider homecare dan caregiver terbaik dan terpercaya. Segera temukan perawat professional pilihan Insan Medika dengan mengunjungi website kami.