Imunisasi merupakan langkah penting untuk melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya. Namun, tidak jarang setelah imunisasi, bayi atau anak menjadi rewel, sulit tidur, atau menangis terus-menerus. Kondisi ini tentu membuat orang tua khawatir, terutama bagi yang baru pertama kali menghadapi situasi seperti ini. Padahal, reaksi tersebut sebenarnya normal dan merupakan tanda bahwa tubuh anak sedang membentuk sistem kekebalan terhadap penyakit.
Meski begitu, tangisan atau rewel berlebihan tetap bisa membuat suasana di rumah menjadi tegang. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami penyebab anak rewel setelah imunisasi dan bagaimana cara mengatasinya dengan tepat agar si kecil tetap nyaman dan proses pemulihan berjalan lancar.
Daftar Isi
Penyebab Anak Rewel Setelah Imunisasi

Reaksi rewel setelah imunisasi bisa disebabkan oleh beberapa hal. Umumnya, efek ini hanya bersifat sementara dan akan hilang dalam waktu 1–2 hari. Berikut penyebab yang paling sering terjadi:
1. Nyeri pada Area Suntikan
Setelah disuntik, sebagian anak akan merasa tidak nyaman karena area suntikan terasa nyeri atau sedikit bengkak. Rasa sakit ini bisa membuat bayi lebih sensitif dan mudah menangis.
2. Demam Ringan
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), demam ringan merupakan efek samping normal setelah imunisasi, terutama pada vaksin DPT, MMR, dan hepatitis B. Hal ini menandakan bahwa tubuh sedang bereaksi terhadap vaksin untuk membentuk antibodi.
3. Kelelahan dan Ketidaknyamanan
Proses imunisasi, mulai dari perjalanan ke fasilitas kesehatan hingga rasa takut terhadap jarum suntik, bisa membuat bayi atau anak kelelahan. Rasa tidak nyaman inilah yang sering menjadi penyebab rewel usai vaksinasi.
4. Reaksi Tubuh terhadap Kandungan Vaksin
Setiap anak memiliki respons imun yang berbeda. Beberapa mungkin mengalami reaksi seperti kantuk, nafsu makan menurun, atau lesu, yang semuanya bisa memicu rewel sementara.
Gejala yang Sering Muncul Setelah Imunisasi
Selain rewel, anak mungkin menunjukkan gejala-gejala berikut:
- Demam ringan hingga 38°C
- Bengkak atau kemerahan di tempat suntikan
- Nafsu makan berkurang
- Mengantuk lebih sering dari biasanya
- Menangis dengan suara tinggi selama beberapa jam
Jika gejala berlangsung lebih dari 3 hari atau disertai demam tinggi di atas 39°C, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter untuk memastikan tidak ada reaksi serius terhadap vaksin.
Baca juga: Demam pada Anak Tidak Kunjung Turun, Ini yang Harus Dilakukan
Cara Efektif Mengatasi Anak Rewel Setelah Imunisasi

Menghadapi anak yang rewel setelah imunisasi memang membutuhkan kesabaran ekstra. Berikut beberapa langkah efektif yang bisa dilakukan di rumah untuk menenangkan si kecil.
1. Berikan Kompres Dingin pada Area Suntikan
Gunakan kain bersih yang dibasahi air dingin, lalu tempelkan perlahan pada area yang bengkak atau kemerahan. Kompres dingin dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Hindari menekan terlalu keras agar tidak menimbulkan rasa sakit tambahan.
2. Penuhi Kebutuhan Cairan Anak
Pastikan bayi tetap menyusu seperti biasa, baik ASI maupun susu formula. Cairan membantu menurunkan suhu tubuh dan mencegah dehidrasi ketika anak demam setelah imunisasi.
3. Biarkan Anak Istirahat dengan Nyaman
Setelah imunisasi, anak biasanya membutuhkan waktu istirahat lebih banyak. Ciptakan suasana kamar yang tenang, dengan pencahayaan redup dan suhu sejuk agar anak bisa tidur lebih nyaman.
4. Gunakan Obat Penurun Demam Bila Diperlukan
Jika anak mengalami demam di atas 38,5°C, Anda bisa memberikan obat penurun panas seperti paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan oleh dokter. Jangan memberi obat tanpa konsultasi terlebih dahulu, terutama untuk bayi di bawah 6 bulan.
5. Gendong dan Tenangkan Anak
Sentuhan lembut dari orang tua dapat membantu menenangkan anak yang rewel. Gendong bayi dengan posisi nyaman, ajak berbicara lembut, atau berikan ayunan ringan untuk membuatnya merasa aman.
6. Hindari Memberi Tekanan di Area Suntikan
Pastikan pakaian anak tidak terlalu ketat di sekitar area suntikan untuk menghindari gesekan yang dapat memperparah rasa nyeri.
7. Perhatikan Reaksi Alergi
Meski jarang terjadi, beberapa anak dapat mengalami reaksi alergi terhadap vaksin. Tanda-tandanya meliputi ruam, sesak napas, atau pembengkakan di wajah. Jika gejala ini muncul, segera bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat.
Baca juga: Cara Mengatasi Flu pada Anak usia 2 Tahun yang Aman dan Terbukti Efektif!
Tips Tambahan untuk Mencegah Anak Rewel Berlebihan
- Pastikan anak dalam kondisi sehat sebelum imunisasi. Jika sedang demam atau pilek, sebaiknya tunda dulu jadwal vaksinasi.
- Ajak anak berbicara dengan lembut dan tenangkan sebelum proses penyuntikan agar tidak stres.
- Setelah imunisasi, jangan langsung mengajaknya bepergian. Beri waktu untuk beristirahat di rumah.
- Catat reaksi yang muncul setelah imunisasi agar mudah dikonsultasikan ke dokter pada kunjungan berikutnya.
Kapan Harus ke Dokter?
Reaksi ringan seperti demam atau nyeri lokal biasanya akan hilang dalam 1–2 hari. Namun, segera hubungi dokter jika anak menunjukkan gejala berikut:
- Demam lebih dari 39°C dan tidak turun setelah diberi obat
- Menangis terus-menerus lebih dari 3 jam
- Tubuh tampak lemas atau sulit dibangunkan
- Muncul ruam luas di kulit atau sesak napas
Kondisi tersebut bisa menandakan adanya reaksi alergi atau komplikasi yang perlu segera ditangani tenaga medis.
Butuh Bantuan Profesional Berpengalaman? Insan Medika Siap Membantu Anda
Anak rewel setelah imunisasi merupakan hal yang wajar dan biasanya tidak berbahaya. Dengan perawatan yang tepat di rumah—seperti memberikan kompres dingin, cukup cairan, dan waktu istirahat—kondisi anak akan segera membaik. Orang tua juga perlu memperhatikan tanda bahaya yang memerlukan bantuan medis agar imunisasi tetap aman dan efektif.
Bila Anda membutuhkan bantuan perawat anak profesional yang berpengalaman dalam merawat bayi setelah imunisasi atau kondisi pasca-medikal lainnya, Insan Medika siap membantu. Melalui platform kami, Anda dapat menemukan perawat anak terpercaya yang siap memberikan pendampingan terbaik di rumah, sehingga Anda dapat merasa lebih tenang dan si kecil tetap nyaman dalam masa pemulihan.